Sabtu 07 Nov 2020 12:58 WIB

Ajak Milenial Peduli Sejarah Lewat Pameran Pusaka Diponegoro

Pameran pusaka Diponegoro digelar di Museum Nasional dari 28 Oktober - 26 November

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pemandu menceritakan kisah Pangeran Diponegoro melalui video mapping dalam pameran Pamor Sang Pangeran di Museum Nasional, Jakarta, Jumat (6/11). Pameran yang menampilkan pusaka peninggalan Pangeran Diponegoro tersebut berlangsung hingga 26 November 2020. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pemandu menceritakan kisah Pangeran Diponegoro melalui video mapping dalam pameran Pamor Sang Pangeran di Museum Nasional, Jakarta, Jumat (6/11). Pameran yang menampilkan pusaka peninggalan Pangeran Diponegoro tersebut berlangsung hingga 26 November 2020. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pameran benda pusaka Pangeran Diponegoro telah berlangsung di Museum Nasional, Jakarta Pusat pada 28 Oktober sampai 26 November 2020. Pameran ini berkolaborasi dengan Direktorat Jenderal Kebudayaan dalam program Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) 2020. Pihak penyelenggara menggunakan konsep pendeketan anak muda agar lebih menarik.

Salah seorang kurator, Nusi LE mengatakan konsep yang dihadirkan dalam pameran ini memang sengaja menggunakan konsep berbeda dari pameran sebelumnya. Tadinya, dia dan rekan-rekannya berencana hanya membuat pameran sederhana. Namun, karena dirasa kurang menarik, akhirnya mereka berdiskusi.

Berbagai diskusi pun dilakukan dalam proses persiapan pameran. Hingga munculah ide story telling.

"Setelah diskusi panjang lebar, kita ada ide. Ini idenya pernah dipakai jadi kita mengadopsi lagi. Kayaknya keren nih membuat cerita Pangeran Diponegoro dengan story telling. Apalagi sekarang orang pada males baca ya," kata Nusi kepada Republika, Kamis (7/11).

photo
Pengunjung mengamati keris Kanjeng Kiai Nogo Siluman setelah disimpan di Museum Volkenkunde, Leiden selama 137 tahun dalam pameran Pamor Sang Pangeran di Museum Nasional, Jakarta, Jumat (6/11). Pameran yang menampilkan pusaka peninggalan Pangeran Diponegoro tersebut berlangsung hingga 26 November 2020. Republika/Thoudy Badai - (Republika/Thoudy Badai)

Agar story telling terkesan tidak membosankan, tim kreatif juga menggandeng animator terkenal untuk membuat animasi. Gaya animasi anime Jepang digunakan agar disukai oleh para kaum muda. Dengan begitu, para pengunjung dapat menikmati story telling dan visualisasinya.

Pameran ini menghadirkan enam benda pusaka milik Pangeran Diponegoro, yaitu tongkat kanjeng kiai tjokro, plana kuda kanjeng kiai gentayu, tombak kanjeng kiai rondhan, payung diponegoro, babad diponegoro, dan keris kanjeng kiai nogo siluman.

Koleksi terbaru museum adalah keris kiai nogo siluman yang baru saja dikembalikan pada Maret lalu oleh Raja Belanda Willem Alexander dan Ratu Maxima Zorreguieta setelah ratusan tahun berada di negara kincir angin tersebut.

Pameran ini kata Nusi mendapat respon baik dari masyarakat. "Alhamdulillah positif sejauh ini. Ada orang datang enggak tahu ada pameran, lalu jadi tertarik," ujar dia.

Bagi masyarakat yang tertarik datang ke pameran, bisa mendaftar terlebih dahulu melalui laman pkn.id. Dalam sehari, ada lima sesi kunjungan, mulai dari pukul 10.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB.

Tak perlu khawatir, pameran juga menerapkan prosedur kesehatan selama pandemi. Seperti menerapkan 3M yakni wajib menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Westafel dan handsanitizer juga tersedia di area pameran. Selain itu, terdapat batas penjaga antara kaca pelindung koleksi dengan pengunjung.

"Harus ada jarak setengah meter dari pengunjung ke koleksi. Jadi menghindari orang memegang kaca fitrin lalu orang lain megang juga. Karena itu riskan tertular Covid-19," ucap dia.

Saat ini, pihak Museum Nasional sedang mempersiapkan untuk pameran selanjutnya yang akan berlangsung pada Desember nanti. Tema yang diangkat adalah koleksi Indonesia yang dikembalikan dari Belanda. Nantinya, tidak semua koleksi akan dipamerkan, hanya beberapa saja.

Pameran ini akan menjawab pertanyaan masyarakat Indonesia pada tahun lalu, ketika Belanda mengembalikan 1.500 koleksi Indonesia. Nusi berharap rencana pameran tersebut akan berjalan lancar. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement