Sabtu 07 Nov 2020 11:10 WIB

Mengapa Kepulangan HRS Dianggap Buat Masyarakat Waswas?

HRS dianggap sosok yang kerap menimbulkan kontroversi.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andi Nur Aminah
Baliho menyambut kepulangan Habib Rizieq terpasang di dekat Markas Front Pembela Islam (FPI), tepatnya di Jalan KS Tubun, Jakarta Pusat.
Foto: Republika/Febryan A
Baliho menyambut kepulangan Habib Rizieq terpasang di dekat Markas Front Pembela Islam (FPI), tepatnya di Jalan KS Tubun, Jakarta Pusat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Karyono Wibowo menilai wajar saat rencana kepulangan Habib Rizieq Shihab (HRS) ke Indonesia membuat sebagian masyarakat khawatir. HRS dianggap sosok yang kerap menimbulkan kontroversi. Karyono memantau selama HRS tinggal di Arab ternyata pernyataannya masih sering membuat heboh.

"Oleh karenanya, kepulangan HRS tentu membuat waswas bagi sebagian masyarakat. Apalagi jika HRS bergabung dengan kelompok oposisi bisa berpotensi memperkuat kelompok mereka. Kubu oposisi mendapatkan tambahan energi," kata Karyono dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id, Sabtu (7/11).

Baca Juga

Karyono memandang kehadiran HRS membuat kelompok oposisi bisa menjadi kekuatan penyeimbang terhadap pemerintahan. Menurutnya, hal ini tidak berdampak negatif jika paradigma oposisi diletakkan dalam kerangka memperkuat demokrasi dan memperbaiki bangsa ke depan. 

"Namun yang dikhawatirkan jika arah oposisi bergeser ke arah gerakan untuk menggulingkan pemerintahan yang sah. Inilah yang menjadi tantangan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf," ujar Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute itu.

Tetapi, ada kemungkinan sikap politik HRS sepulang dari Arab tidak ditujukan untuk tujuan tersebut. Hal ini diprediksi Karyono setelah menyimak pernyataan HRS bahwa dia tidak ingin mempersulit pemerintah Indonesia. HRS menginginkan kepulangannya tidak dimanfaatkan oleh berbagai pihak. 

Penegasan Rizieq ini menurut Karyono mengindikasikan tentang sikapnya setelah berada di Indonesia sepulang dari Saudi. "Pernyataan HRS ini yang harus dipegang teguh oleh dirinya sendiri dan menjadi catatan apabila HRS mengingkari ucapannya," ucap Karyono.

Sebelumnya, Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman mengatakan ada pihak yang berusaha menggagalkan kepulangan HRS pada Senin (9/11) dari Saudi dan tiba di Indonesia pada Selasa (10/11). Namun, Munarman memastikan HRS tetap akan pulang ke Indonesia pada lusa nanti.

Hal itu diungkapkan Munarman menanggapi munculnya surat elektronik yang menyatakan HRS beserta keluarganya tidak diperkenankan meninggalkan Arab Saudi. Munarman menyatakan surat itu hoaks belaka.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement