Jumat 06 Nov 2020 19:21 WIB

Joe Biden Salip Donald Trump, Unggul Sementara di Georgia

Biden bersaing ketat dengan Presiden Donald Trump untuk memperebutkan Gedung Putih

Red: Nur Aini
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump (kiri) dan calon presiden Amerika Serikat dari partai Demokrat, Joe Biden (kanan)
Foto: AP/Patrick Semansky
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump (kiri) dan calon presiden Amerika Serikat dari partai Demokrat, Joe Biden (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Joe Biden, memimpin sementara dengan 917 suara di Georgia, menurut laporan CNN pada Jumat (6/11), ketika penghitungan suara terus berlanjut di negara bagian itu.

Biden bersaing ketat dengan Presiden Donald Trump untuk memperebutkan Gedung Putih. Tidak ada di antara dua kandidat itu yang saat ini memiliki cukup suara Electoral College untuk dinyatakan sebagai pemenang pemilihan presiden AS 2020.

Baca Juga

Biden untuk sementara unggul 253 dibandingkan 214 dalam pemungutan suara elektoral di negara-negara bagian, yang akan menjadi penentu pemenang, menurut sebagian besar jaringan televisi utama. Bila ia memenangkan 16 suara elektoral di Georgia, mantan wakil presiden AS itu akan mencapai jumlah minimal 270 yang dia butuhkan untuk mengamankan kursi kepresidenan.

Biden, 77 tahun, akan menjadi presiden berikutnya jika memenangi Pennsylvania, atau dengan menang di dua dari trio negara bagian: Georgia, Nevada, dan Arizona.

Sementara itu, peluang Trump tampak lebih sempit. Dia harus bisa unggul di Pennsylvania dan Georgia, juga menyalip Biden di Nevada atau Arizona. Biden sekarang unggul dengan 917 suara di Georgia. Di negara bagian itu, penghitungan dilanjutkan pada Jumat pagi.

Pergeseran di Georgia terjadi beberapa jam setelah Trump muncul di Gedung Putih untuk secara keliru mengklaim bahwa pemilihan umum presiden itu telah "dicuri" darinya. Trump telah melihat keunggulannya terus menyusut di Georgia, negara bagian Selatan yang belum pernah memilih calon presiden dari Partai Demokrat sejak 1992.

Di Georgia, para petugas bekerja menghitung puluhan ribu suara yang belum terhitung, banyak di antaranya dari kantong-kantong Demokrat, seperti Atlanta. Sekretaris Negara Bagian Georgia pada Kamis (5/11) malam melaporkan ada sekitar 14.000 surat suara yang masih dihitung di negara bagian itu.

Georgia juga masih harus menyaring suara dari kalangan personel militer dan penduduk luar negeri serta surat suara sementara yang diberikan pada Hari Pemilu oleh para pemilih yang mengalami masalah dengan pendaftaran atau identifikasi mereka. Biden secara perlahan namun pasti juga terus menggerus keunggulan sangpetahana Partai Republik di Pennsylvania.

Defisit suara yang diperoleh Bidentelah menyusut menjadi hanya sekitar 18.000 di negara bagian tersebut pada Jumat pagi. Defisitnya diperkirakan akan terus turun dengan banyak surat suara yang masih akan dihitung yang berasal dari wilayah-wilayah pendukung Demokrat.

Biden juga mempertahankan keunggulan tipis di Arizona dan Nevada. Di Arizona, keunggulannya menyempit menjadi sekitar 47.000 pada Jumat pagi dan di Nevada dia unggul dengan sekitar 11.500 suara. Saat rakyat Amerika Serikat menahan napas dalam menanti hasil dalam persaingan memperebutkan kursi Gedung Putih, pejabat-pejabat di Georgia dan Pennsylvania menyatakan optimisme mereka bahwa penghitungan akan selesai pada Jumat.

Sementara itu, Arizona dan Nevada diperkirakan masih membutuhkan waktu berhari-hari untuk menyelesaikan penghitungan seluruh suara di wilayah mereka.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement