Jumat 06 Nov 2020 18:20 WIB

Hyundai Pastikan Kona Electric di Indonesia Aman dari Recall

Kona Electric yang diboyong ke Indonesia diproduksi pada periode berbeda.

Hyundai Kona Electric
Foto: hyundai.com
Hyundai Kona Electric

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Agen pemegang merek kendaraan Hyundai, PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), memastikan bahwa unit-unit dari mobil listrik terbarunya, yakni Kona Electric, yang beredar di Indonesia aman dari penarikan kembali (recall). Hal ini sebagaimana diumumkan Hyundai di beberapa negara karena sel baterai berpotensi terbakar.

Hal ini diutarakan oleh General Manager Service Hyundai Motors Indonesia Putra Samiaji, yang menyebutkan bahwa Kona Electric yang diboyong di Indonesia diproduksi di batch atau periode produksi yang berbeda dengan mobil-mobil yang ditarik kembali di sejumlah negara. Sebelumnya, Kona Electric ditarik kembali di beberapa negara, termasuk China, Amerika Utara, dan beberapa di wilayah Eropa, beberapa waktu lalu.

Baca Juga

"Terakhir yang kita ketahui dari headquarter kami, mobil-mobil Kona yang di-recall merupakan produksi dalam kurun waktu tertentu. Untuk yang di Indonesia sendiri tidak termasuk dalam batch produksi yang di-recall tersebut," ungkap Putra melalui konferensi pers daring, Jumat (6/11).

Meski demikian, Putra mengatakan bahwa pihaknya sebagai APM Hyundai di Indonesia akan bertanggung jawab bila ada kesalahan dalam Kona yang diboyong ke Indonesia. "Kami selaku APM selalu bertanggung jawab dengan apa yang kami pasarkan (di Indonesia)," ujarnya menambahkan.

Sebelumnya, perusahaan otomotif asal Korea Selatan, Hyundai Motor Co, melakukan penarikan kembali untuk mobil listriknya, Kona Electric di pasar global termasuk Amerika Utara, Eropa, dan China. Dikutip dari Reuters, sebanyak 51 ribu unit Kona Electric ditarik kembali karena risiko kebakaran sel baterai pada awal Oktober. Penarikan tersebut sebesar tiga kali lipat dari recall sebelumnya.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement