Jumat 06 Nov 2020 18:25 WIB

Milan Kalah dari Lille, Ibra Marah

Pelatih Stefano Pioli menjadikan Ibra sebagai starter dalam laga ini.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Muhammad Akbar
 Zlatan Ibrahimovic (tengah) Milan bereaksi di samping pelatihnya Stefano Pioli (kanan) selama pertandingan sepak bola grup H Liga Eropa UEFA antara AC Milan dan Lille OSC di stadion Giuseppe Meazza di Milan, Italia, 05 November 2020.
Foto: EPA-EFE/MATTEO BAZZI
Zlatan Ibrahimovic (tengah) Milan bereaksi di samping pelatihnya Stefano Pioli (kanan) selama pertandingan sepak bola grup H Liga Eropa UEFA antara AC Milan dan Lille OSC di stadion Giuseppe Meazza di Milan, Italia, 05 November 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- AC Milan akhirnya tumbang juga. Pada Jumat (6/11) dini hari WIB, Rossoneri tak berkutik ketika berhadapan dengan LOSC Lille.

Kedua tim bertemu pada matchday ketiga Grup H Liga Europa musim 2020/21. Milan menyerah 0-3 saat tampil di San Siro.

Rekor tak terkalahkan Il Diavolo berhenti di angka 24. Hitungannya dari berbagai kompetisi.

Rupanya cerita di balik kekalahan Milan tersebut, belum usai. Masih ada bumbu lain yang terdengar.

Ini terkait sikap bomber Rossoneri Zlatan Ibrahimovic. "Pemain asal Swedia itu tampak kesal, ketika diganti pada babak kedua," demikian laporan yang dikutip dari Football Italia.

Pelatih Stefano Pioli menjadikan Ibra sebagai starter dalam laga ini. Pada menit ke-61, Pioli memasukkan Ante Rebic, menggantikan peran mantan juru gedor LA Galaxi itu.

"Ibra tampak kesal. Bahasa tubuhnya menunjukkan ia tidak senang dengan hasil dan kinerja tim," demikian sejumlah laporan media-media setempat.

Corriere menuliskan ketidaksenangan penyerang 39 tahun itu akan situasi ini. Namun ia bakal menyelesaikan semua ketegangan di tempat latihan nantinya.

Pioli diminta bereaksi. Eks arsitek Fiorentina mengaku tidak tahu menahu tentang apa yang terjadi.

"Saya tidak mendengar apa yang dia katakan. Jelas dia tidak puas pada performanya juga tim. Hasil negatif ini akan membuat kami terus bertumbuh," tutur allenatore kelahiran Parma itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement