Jumat 06 Nov 2020 15:56 WIB

Santri Al-Bayan Sukabumi yang Positif Covid Jadi 124 Orang

Di ponpes ini santri yang positif Covid-19 jumlahnya hampir setengah dari siswa.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Mas Alamil Huda
Petugas kesehatan melakukan tes usap (swab test) kepada santri di Pondok Pesantren Darul Atsar Salamsari, Kedu, Temanggung, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu. (ilustrasi)
Foto: AANTARA/Anis Efizudin
Petugas kesehatan melakukan tes usap (swab test) kepada santri di Pondok Pesantren Darul Atsar Salamsari, Kedu, Temanggung, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Jumlah santri Pondok Pesantren Unggul Al-Bayan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, yang terkonfirmasi positif Covid-19 terus bertambah menjadi 124 orang. Hal ini berdasarkan data yang disampaikan Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukabumi yang mendatangi lokasi pesantren pada Jumat (6/11).

"Awalnya ada informasi ke Satgas bahwa ada yang positif anak sekolah Ponpes Al-Bayan di Cibadak,'' ujar Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi Rika Mutiara yang merupakan bagian dari Satgas, Jumat. Selanjutnya, satgas melakukan tracing dan tracking di lingkungan pesantren.

Rika mengatakan, satgas juga melakukan koordinasi dengan sekolah. Hasilnya di ponpes ini ada santri yang positif Covid-19 dan jumlahnya hampir setengah dari siswa.

Data yang sudah keluar sebanyak 124 siswa yang positif Covid-19. Ratusan santri ini terpapar Covid-19 berdasarkan hasil tes usap (swab test)yang dilakukan mandiri oleh pesantren.

Para santri, ungkap Rika, diduga terpapar Covid-19 dari salah satu kegiatan olahraga yang digelar di dalam lingkungan Pondok Pesantren Unggul Al-Bayan. Diduga penyebaran berasal dari santri yang bergantian menggunakan alat olahraga.

"Para santri tidak ada gejala tetapi akan dipastikan oleh dokter Al-Bayan,'' cetus Rika. Rencananya santri akan diperiksa lagi ada yang bergejala atau tidak.

Penanganan Satgas nanti kita akan memprioritaskan guru untuk dilakukan swab. Selanjutnya akan digelar swab masif yang dilakukan Pemprov melalui Pemkab Sukabumi.

Dampaknya kini pesantren tersebut menerapkan standar protokol kesehatan ketat dan meniadakan untuk sementara proses pembelajaran tatap muka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement