Jumat 06 Nov 2020 14:13 WIB

Matahari Beli Saham Bank Nobu Senilai Rp 549 Miliar

Pembelian setara 16,4 persen modal dari nilai yang disetor Nobu Bank.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
PT Matahari Department Store Tbk membeli sebanyak 728 juta saham Nobu Bank dengan nilai Rp 755 per saham. Adapun pembelian ini setara dengan 16,4 persen modal dari nilai yang disetor Nobu Bank.
Foto: nobu
PT Matahari Department Store Tbk membeli sebanyak 728 juta saham Nobu Bank dengan nilai Rp 755 per saham. Adapun pembelian ini setara dengan 16,4 persen modal dari nilai yang disetor Nobu Bank.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Matahari Department Store Tbk membeli sebanyak 728 juta saham Nobu Bank dengan nilai Rp 755 per saham. Adapun pembelian ini setara dengan 16,4 persen modal dari nilai yang disetor Nobu Bank.

Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Jumat (6/11), total nilai transaksi atas keseluruhan pembelian bagian saham sebesar Rp 549,64 miliar. Berdasarkan Pasal 16 ayat (2) POJK 17, harga saham transaksi dihitung berdasarkan rata-rata dari harga tertinggi perdagangan harian Mdi Bursa Efek Indonesia selama 90 hari terakhir sebesar Rp 789 per saham.

“Ada tiga tahap transaksi pembelian saham Bank Nobu,” ujar manajemen.

Pertama pada 4 November 2020 dengan membeli 265 juta saham senilai Rp 755 per lembar, dengan total nominal Rp 302 miliar. Kedua pada 11 November 2020, dengan membeli 199 juta saham senilai Rp 755 per lembar saham, sehingga total nominalnya Rp 196,3 miliar. 

 

“Ketiga 28 Desember 2020, dengan membeli 198,3 juta saham senilai Rp 755 per saham, sehingga total nominalnya Rp 51,34 miliar,” jelas manajemen.

Manajemen Matahari Department Store menjelaskan pembelian saham tersebut dilakukan karena konsumen lebih suka memiliki pengalaman berbelanja satu pintu di lingkungan omnichannel. Hal ini juga didorong oleh digital, kebutuhan bank, dan pengecer besar saling mendukung. 

“Konvergensi kebutuhan mengarah pada tren yang lebih besar menuju aliansi dan kemitraan. Ritel fisik perlu lebih digital. Pengecer di seluruh dunia ingin menciptakan lebih banyak alasan bagi pelanggan untuk berkunjung di luar pembelian," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement