Jumat 06 Nov 2020 13:24 WIB

Masuk Abu Dhabi Harus Lakukan Tiga Tes PCR

Warga yang memasuki UEA dan tinggal lebih dari 8 hari harus dites Covid tiga kali

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Esthi Maharani
Pusat tes Covid-19 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Foto: Saudi Gazette
Pusat tes Covid-19 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI--Warga Uni Emirat Arab (UEA) atau pendatang Abu Dhabi saat ini diwajibkan untuk melakukan serangkaian tes PCR. Pemerintah mengamanatkan bagi warga yang memasuki emirat dan tinggal lebih dari delapan hari untuk melakukan tiga tes Covid-19.

Aturan ini akan berlaku sejak 8 November. Adapun tes Cobid-19 harus dilakukan sebelum memasuki Abu Dhabi dan masuk harus dalam waktu 48 jam setelah menerima hasil tes negatif. Jika berencana tinggal di Abu Dhabi selama empat hari atau lebih berturut-turut, tes PCR wajib dilakukan pada hari keempat kunjungan. Jika mengunjungi Abu Dhabi selama lebih dari delapan hari, tes PCR kedua diperlukan pada hari kedelapan kunjungan.

Bagi mereka yang gagal mengikuti tes PCR pada hari keempat atau kedelapan nantinya akan dikenakan denda. Hal ini tidak berlaku bagi relawan dalam uji coba vaksin Covid-19 UEA dan mereka yang menggunakan vaksin di bawah program penggunaan darurat dibebaskan dari tindakan ini.

Ketua Departemen Kesehatan, Sheikh Abdullah bin Mohammed al-Hamed mengaku saat ini sedang menjalani uji klinis fase ketiga vaksin Covid-19. UEA juga mengumumkan pada hari Sabtu komite nasional baru yang didedikasikan untuk mengelola pemulihan Covid-19 negara itu.

Komite Nasional Pengelolaan dan Tata Kelola Frase Pemulihan Pandemi Covid-19 akan dipimpin oleh Menteri Negara Sultan Al Jaber.  Perwakilan kementerian UEA - termasuk Kementerian Urusan Kepresidenan, Kementerian Pertahanan, Kementerian Kesehatan dan Pencegahan, dan Kementerian Keuangan juga akan dilibatkan.

Al Jaber, yang bertanggung jawab atas sejumlah file ekonomi, politik, pembangunan dan sosial di negara ini, juga merupakan CEO dari Perusahaan Minyak Nasional Abu Dhabi.

Komite yang dibentuk kni bertujuan untuk mencapai efisiensi fase pemulihan Covid-19 dengan menerapkan prosedur keberlanjutan ekonomi.

 

"Komite bertujuan untuk mengembangkan program dukungan proaktif untuk berbagai perusahaan dengan mengidentifikasi peran, tanggung jawab, dan indikator kinerja strategis dan operasional. Dengan tujuan untuk memastikan keamanan dan mengembalika masyarakat kembali ke kondisk normal,"jelas Komite dilansir dari Alarabiya, Rabu (4/11).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement