Jumat 06 Nov 2020 13:00 WIB

Uni Eropa Desak Israel Berhenti Robohkan Bangunan Palestina

Perkembangan seperti itu menghambat solusi dua negara, kata juru bicara Uni Eropa - Anadolu Agency

Uni Eropa pada Kamis mendesak Israel untuk berhenti menghancurkan bangunan Palestina.
Uni Eropa pada Kamis mendesak Israel untuk berhenti menghancurkan bangunan Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA - Uni Eropa pada Kamis mendesak Israel untuk berhenti menghancurkan bangunan Palestina, termasuk yang didanai oleh Uni Eropa (UE).

"Uni Eropa mengulangi seruannya kepada Israel untuk menghentikan semua tindakan penghancuran seperti itu, termasuk bangunan yang didanai oleh Uni Eropa, khususnya sehubungan dengan dampak kemanusiaan dari pandemi virus corona saat ini," kata juru bicara Peter Stano dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga

Dia mengatakan bahwa "perkembangan seperti itu merupakan penghalang menuju solusi dua negara". Stano menuturkan pada minggu ini pasukan Israel menghancurkan lebih dari 70 bangunan, termasuk fasilitas permukiman milik 11 keluarga Palestina.

Pernyataan dari Stano mencatat bahwa 52 sekolah Palestina juga berada di bawah ancaman pembongkaran, termasuk satu di Tepi Barat pusat yang didanai bersama oleh UE dan beberapa negara anggota.

“Uni Eropa menyerukan perlindungan anak-anak, termasuk memastikan hak mereka atas pendidikan di lingkungan sekolah yang aman dan terjamin,” kata Stano.

“Pendidikan adalah hak asasi manusia yang harus dilindungi dan dipertahankan," imbuh dia.

Sebanyak 689 bangunan telah dihancurkan di Tepi Barat dan Yerusalem Timur sepanjang tahun ini, menyebabkan 869 warga Palestina kehilangan tempat tinggal, menurut Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan.

Israel menduduki wilayah Palestina termasuk Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan Jalur Gaza pada tahun 1967. Palestina menginginkan wilayah ini - bersama dengan Jalur Gaza - untuk pembentukan negara Palestina di masa depan.

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/uni-eropa-desak-israel-berhenti-merobohkan-bangunan-palestina/2033949
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement