Jumat 06 Nov 2020 08:33 WIB

BI: Pertumbuhan Ekonomi Mulai Membaik

Dorongan stimulus dan membaiknya mobilitas menopang perbaikan kontraksi ekonomi.

Rep: Lida Puspaningtyas / Red: Friska Yolandha
KRL melintas dengan latar belakang gedung bertingkat di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Jumat (23/10/2020). Bank Indonesia (BI) menyatakan pertumbuhan ekonomi domestik sudah berangsur membaik, di mana sebelumnya tumbuh minus 5,32 persen pada kuartal II-2020, bakal membaik di kuartal III dan berlanjut hingga kuartal IV, bahkan bisa kembali berada di jalur positif pada tahun 2021. melintas dengan latar belakang gedung bertingkat di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Jumat (23/10/2020). Bank Indonesia (BI) menyatakan pertumbuhan ekonomi domestik sudah berangsur membaik, di mana sebelumnya tumbuh minus 5,32 persen pada kuartal II-2020, bakal membaik di kuartal III dan berlanjut hingga kuartal IV, bahkan bisa kembali berada di jalur positif pada tahun 2021.
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
KRL melintas dengan latar belakang gedung bertingkat di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Jumat (23/10/2020). Bank Indonesia (BI) menyatakan pertumbuhan ekonomi domestik sudah berangsur membaik, di mana sebelumnya tumbuh minus 5,32 persen pada kuartal II-2020, bakal membaik di kuartal III dan berlanjut hingga kuartal IV, bahkan bisa kembali berada di jalur positif pada tahun 2021. melintas dengan latar belakang gedung bertingkat di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Jumat (23/10/2020). Bank Indonesia (BI) menyatakan pertumbuhan ekonomi domestik sudah berangsur membaik, di mana sebelumnya tumbuh minus 5,32 persen pada kuartal II-2020, bakal membaik di kuartal III dan berlanjut hingga kuartal IV, bahkan bisa kembali berada di jalur positif pada tahun 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) memandang pertumbuhan ekonomi telah membaik di kuartal III 2020. Kepala Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko menyampaikan perbaikan didorong meningkatnya realisasi stimulus pemerintah serta mulai membaiknya mobilitas masyarakat dan permintaan global.

"Ke depan, Bank Indonesia melalui bauran kebijakannya terus memperkuat sinergi dengan pemerintah dan otoritas terkait agar berbagai kebijakan yang ditempuh makin efektif mendorong pemulihan ekonomi," katanya dalam keterangan pers, Kamis (5/11).

Baca Juga

Ekonomi Indonesia pada kuartal III 2020 tumbuh tinggi sebesar 5,05 persen (qtq), setelah mengalami kontraksi sebesar 4,19 persen (qtq) pada kuartal sebelumnya. Secara tahunan, pertumbuhan ekonomi berkontraksi 3,49 persen. Dengan demikian, Indonesia resmi masuk pada masa resesi.

BI menilai perbaikan ekonomi domestik sudah terlihat dari berkurangnya kontraksi pertumbuhan sebesar 3,49 persen (yoy) tersebut dari kontraksi pada kuartal II 2020 sebesar 5,32 persen (yoy). Perbaikan ekonomi domestik terjadi pada hampir semua komponen PDB sisi pengeluaran.

Meningkatnya realisasi stimulus pemerintah, terutama berupa bantuan sosial, belanja barang dan jasa lainnya, transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) juga berpengaruh kuat pada konsumsi pemerintah yang pada kuartal III 2020 tumbuh tinggi sebesar 9,76 persen (yoy). Sebelumnya terkontraksi sebesar 6,9 persen pada kuartal II 2020.

Dorongan stimulus tersebut dan membaiknya mobilitas masyarakat turut menopang perbaikan kontraksi konsumsi rumah tangga menjadi sebesar 4,04 persen (yoy). Kinerja investasi juga membaik dengan kontraksi yang berkurang menjadi 6,48 persen (yoy), terutama didorong investasi nonbangunan.

Selain itu, kinerja ekspor mengalami kontraksi yang lebih kecil sebesar 10,82 persen (yoy). Sejalan meningkatnya mobilitas penduduk dan membaiknya kinerja mitra dagang utama Indonesia, terutama China.

Di sisi Lapangan Usaha (LU), sebagian besar Lapangan Usaha (LU) mengalami perbaikan, terutama LU yang terkait dengan kesehatan dan aktivitas work from home dan school from home yang tercatat tetap tumbuh positif. Seperti LU Informasi dan Komunikasi, LU Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial, serta LU Jasa Pendidikan.

Meningkatnya mobilitas masyarakat turut mendorong perbaikan kinerja LU Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum serta LU Transportasi dan Pergudangan yang mencatat kontraksi yang lebih kecil. Selain itu, LU Industri Pengolahan, LU Konstruksi, dan LU Perdagangan menunjukkan perbaikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement