Jumat 06 Nov 2020 08:20 WIB

Hasil Pilpres AS Hanya Tunggu Rekapitulasi Negara Bagian Ini

Hasil pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) masih belum dapat dipastikan

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
 Seorang petugas pemilu mengumpulkan surat suara setelah dipindai dan sebelum tabulasi di ruang penghitungan di Departemen Pemilu Panitera Contra Costa County di Martinez, California, AS, 03 November 2020. Warga Amerika memberikan suara pada Hari Pemilu untuk memilih antara memilih kembali Donald J. Trump atau memilih Joe Biden sebagai Presiden ke-46 Amerika Serikat untuk menjabat dari tahun 2021 hingga 2024.
Foto: EPA-EFE/JOHN G. MABANGLO
Seorang petugas pemilu mengumpulkan surat suara setelah dipindai dan sebelum tabulasi di ruang penghitungan di Departemen Pemilu Panitera Contra Costa County di Martinez, California, AS, 03 November 2020. Warga Amerika memberikan suara pada Hari Pemilu untuk memilih antara memilih kembali Donald J. Trump atau memilih Joe Biden sebagai Presiden ke-46 Amerika Serikat untuk menjabat dari tahun 2021 hingga 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Hasil pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) masih belum dapat dipastikan. Sementara penghitungan suara di sejumlah negara bagian masih dilakukan.

Kandidat Presiden dari Partai Demokrat Joe Biden memiliki sejumlah jalan menuju kemenangan. Hingga saat ini ia sudah mengumpulkan 264 suara elektoral setelah meraih kemenangan di Michigan dan Wisconsin.

Baca Juga

Sementara Presiden AS Donald Trump yang menabur kecurigaan terhadap proses pemilihan baru meraih 214 suara. Demi mempertahankan posisi, ia harus meraih kemenangan di semua sisa negara bagian.

Pemenang ditentukan oleh kandidat yang meraih 270 suara elektoral. Suara ditentukan perwakilan negara bagian di House of Representative dan Senat.

Hingga saat ini ada lima negara bagian yang belum selesai menghitung suara. Seperti Pennsylvania yang suara elektoralnya besar dan negara bagian yang suara elektoralnya lebih kecil seperti Nevada, Georgia, North Carolina, dan Alaska.

Tertundanya proses penghitungan disebabkan banyaknya jumlah suara yang dikirimkan melalui surat. Pemilih Partai Demokrat cenderung memilih menggunakan surat.

Apabila Biden menang di Nevada ia akan mendapatkan enam suara elektoral. Maka ia memiliki 270 suara elektoral dan meraih kemenangan.

Namun bagi Trump ia harus memenangkan semua negara bagian yang belum selesai melakukan proses penghitungan. Meraih kemenangan di Pennsylvania saja tidak cukup. Dilansir Aljazirah pada Jumat (6/11) berikut negara bagian yang menentukan pemenang pemilihan presiden AS tahun ini.

Nevada

Jika Biden meraih kemenangan di Nevada maka pemilihan selesai. Partai Demokrat memperkirakan kemenangan di Nevada tapi penghitungan di kota Las Vegas masih berjalan ketat.

Hingga saat ini Nevada sudah menghitung 86 persen suara yang masuk. Biden unggul dengan perolehan 49,3 persen sementara Trump 48,7 persen.

Pennsylvania

Pennsylvania menjadi negara bagian yang paling lama menentukan pemenang. Hingga saat ini negara bagian itu sudah menghitung 89 persen suara yang masuk, Trump unggul 50,7 persen dibandingkan Biden yang hanya mendapatkan 48,1 persen.

Sisa suara yang belum dihitung diperkirakan untuk Biden yang lahir di negara bagian itu. Pennsylvania tetap menghitung surat suara yang masuk di tiga hari setelah pemungutan suara tapi dikirimkan di hari pemungutan suara.

Tim kampanye Trump mengatakan akan menuntut agar proses penghitungan ditunda. Sebab petugas pemilihan di negara bagian melarang saksi dari Partai Republik 'mendekati kotak suara lebih dari 25 kaki atau 7,6 meter'.

North Carolina

Trump tampaknya akan menang di North Carolina yang memiliki 15 suara elektoral. Akan tetapi pesaing masih cukup ketat. Negara bagian itu sudah menghitung 95 persen suara. Trump unggul 50,1 persen sementara Biden 48,6 persen.

Georgia

Biden tampil cukup baik di Georgia yang biasanya menjadi basis Partai Republik. Namun Trump masih lebih unggul di negara bagian itu walaupun hanya sedikit.

Di negara bagian yang memiliki 16 suara elektoral itu, Trump unggul dengan memperoleh 49,7 persen suara sementara Biden hanya 49,1 persen suara. Media AS memprediksi hasil pemilihan di Georgia akan sangat ketat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement