Kamis 05 Nov 2020 21:10 WIB

Unair Surabaya Kembangkan Dua Vaksin Covid-19

Ada dua vaksin, yakni Vaksin Merah Putih dan vaksin oral

 Seorang pejabat Indonesia mengenakan pakaian pelindung saat mempersiapkan suntikan saat simulasi imunisasi COVID-19 di Depok, Jawa Barat, Indonesia, 22 Oktober 2020. Setidaknya 2.200 orang relawan di seluruh negeri akan menerima vaksin penyakit COVID-19 di akhir. tahun 2020. Pemerintah Indonesia akan memantau kesehatan fisik secara rutin dan jika uji coba terbukti berhasil, pemerintah akan memproduksi 250 juta dosis vaksin pada tahun 2021.
Foto: EPA/Bagus Indahono
Seorang pejabat Indonesia mengenakan pakaian pelindung saat mempersiapkan suntikan saat simulasi imunisasi COVID-19 di Depok, Jawa Barat, Indonesia, 22 Oktober 2020. Setidaknya 2.200 orang relawan di seluruh negeri akan menerima vaksin penyakit COVID-19 di akhir. tahun 2020. Pemerintah Indonesia akan memantau kesehatan fisik secara rutin dan jika uji coba terbukti berhasil, pemerintah akan memproduksi 250 juta dosis vaksin pada tahun 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA — Universitas Airlangga Surabaya saat ini sedang mengembangkan dua vaksin COVID-19 yang akan diluncurkan saat sidang senat terbuka Dies Natalis kampus tersebut ke-66 pada Senin, 9 Novemver 2020.

"Ada dua vaksin, yakni Vaksin Merah Putih dan vaksin oral yang telah memasuki tahap ketiga dari keseluruhan tahapan pengembangan vaksin. Selain juga obat Unair 3 dan reagen," ujar Rektor Unair Prof Mohammad Nasih di Surabaya, Kamis (5/11).

Namun, kata dia, peluncuran vaksin tersebut bukan untuk digunakan, tapi menuju uji klinis ke tahap selanjutnya.

"Kami ingin saat Dies Natalis Unair yang ke-66 ada sesuatu yang dirilis. Sebab kalau menunggu vaksin tersebut selesai dan digunakan, ya tahun depan. Prediksinya Maret atau April 2021 vaksin ini akan tuntas kalau semua berjalan dengan lancar," ucapnya.

Peluncuran juga dimaksudkan untuk menunjukkan adanya kemajuan dan vaksin, obat COVID-19 dan reagen yang telah dihasilkan dari penelitian Unair.

Pria asal Gresik itu memaparkan Vaksin Merah Putih merupakan vaksin COVID-19 yang dikembangkan bersama beberapa perguruan tinggi lain di Indonesia.

Sedangkan vaksin oral COVID-19 berbentuk tablet yang dapat diminum dan bertujuan meningkatkan sistem kekebalan tubuh manusia (imunitas) melawan virus.

"Sedikit berbeda dengan obat yang menargetkan virusnya secara langsung," katanya.

Vaksin tersebut dikembangkan kerja sama Institute of Tropical Disease (ITD) Unair dan London School of Hygiene and Tropical Medicine, Inggris.

"Melihat model kayaknya yang oral akan bisa lebih mudah. Vaksin diperlukan banyak aktivitas dan proses-proses, sementara oral relatif tidak banyak. Namun hasilnya harus dievaluasi dari segei efek samping dan semua harus aman," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement