Kamis 05 Nov 2020 17:18 WIB

Sinergi Kampus dan Industri Hasilkan SDM Komunikasi Unggul

Pengusaan dalam mencipta konten kreatif yang menarik menjadi kunci era media modern

proses mendisain mata kuliah yang sesuai kebutuhan saat ini perlu pengawasan, partisipasi dari alumni, praktisi hingga mahasiswa.
Foto: istimewa
proses mendisain mata kuliah yang sesuai kebutuhan saat ini perlu pengawasan, partisipasi dari alumni, praktisi hingga mahasiswa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kebutuhan industri komunikasi yang terus melesat pesat menuntut kalangan perguruan tinggi untuk senantiasa memperbaharui mata perkuliahan agar dapat terus mengikuti dinamika perubahan. Penentuan mata kuliah yang tepat menjadi salah satu jurus jitu menunjang terbentuknya mahasiswa yang siap pakai sehingga tercipta sumber daya manusia (SDM)  yang memenuhi kebutuhan industri.

Menurut Aswar Ishak Msi, Wakil Dekan Fisipol Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, proses mendisain mata kuliah yang sesuai kebutuhan saat ini perlu pengawasan, partisipasi dari alumni, praktisi hingga mahasiswa. Mencari ciri khusus yang menjadi pembeda dengan prodi lain menjadi nilai tambah. "Kita harus membicarakan bentuk lulusan yang akan dihasilkan seperti apa, termasuk soft skill dan hard skill mereka,"katanya disela kegiatan Focus Group Discussion dalam Workshop Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Prodi Komunikasi Universitas Muhammadiyah Jakarta, Rabu (4/11). 

Selain mata kuliah, paradigma tenaga pengajar juga perlu penyesuaian agar dapat mengikuti perkembangan jaman. Karena itu kegiatan tukar fikiran dengan pakar dan mendorong kegiatan praktek di lapangan akan menjadi nilai tambah bagi semuanya.   

Melibatkan mahasiswa dalam kegiatan magang juga menjadi nilai tambah bagi semuanya. Bagi prodi Public Relations (PR) kemampuan analisis kebijakan pemerintah menjadi penting. Khususnya dalam memahami tren perkembangan yang terjadi serta antisipasi apa yang harus dilakukan. "Tentunya kemampuan analitis ini harus ada jam terbang, tidak bisa sarjana lulusan baru melakukannya," kata Budi Rizanto Binol, Co founder Kinanti Consultant.

Menurutnya, kemampuan menjalin network dalam komunikasi organisasi juga menjadi kebutuhan pokok seorang PR. Untuk memuluskan langkah itu dibutuhkan kemampuan individu seperti public speaking, loby dan negosiasi menjadi nilai tambah bagi seorang PR. Hal ini akan memupuk rasa percaya diri saat tampil di depan publik mewakili sebuah organisasi. 

Sedangkan pada industri penyiaran, pengusaan dalam mencipta konten kreatif yang menarik, menjadi kata kunci di era multimedia saat ini. Beragam informasi yang disampaikan berbagai media, apabila tidak dikemas dengan gaya yang menarik, sesuai dengan target konsumennya tidak akan memberikan dampak maksimal. "Dalam mengemas informasi juga harus diperhatikan cara penyajiannya, pemirsa akan lebih tertarik jika visualnya menarik," kata Zaki Al Hosen, Manajer Pemberitaan RTV.

Menurut Zaki, masyarakat modern sudah banyak memperoleh informasi dari sosial media. Namun, mereka masih  membutuhkan kebenaran atau akurasi informasi itu dari media massa termasuk televisi. Karena itu dalam dunia penyiaran tampilan konten siaran yang menarik dan jelas akan menjadi nilai tambah. Terlebih sebagai apabila dilengkapi dengan konsep jurnalistik yang berlandaskan Islam,  bersumber dari Alquran menjunjung  tinggi sifat Islami akan menjadi nilai tambah. 

Untuk menujudkan hal tersebut perlu adanya penyesuaian sejumlah mata kuliah yang harus diperbaharui. Terutama mata kuliah praktek yang terkait dengan masalah teknis di era mutimedia saat ini. Seperti media cyber, SEO, creative thinking,   kemampuan analisa media digital dan lainnya. Namun, masalah pemahaman terhadap etika penyiaran tetap wajib diberikan agar mahasiswa memahami dalam membuat konten kreatif ada aturan main yang wajib dipatuhi karena ini terkait dengan moral atau hukum yang berlaku. "Kebanyakan mahasiswa magang belum bisa mengikuti kebutuhan industri karena sampai semester 4 hanya diajarkan mata kuliah dasar,"kata Chandra Novriadi, komisari Maxima karya. 

Keberadaan sarjana baru sebenarnya sangat dibutuhkan industri. Namun, dalam perkembangan industri komunikasi modern yang tidak terlepas dari kemajuan teknologi menuntut adaptasi lebih cepat dari para pelaku komunikasi di lapangan. Hal ini akan memberikan pengaruh besar bagi pencapaian industri dan prilaku konsumen dalam memutuskan sebuah masalah setelah mengonsumsi isi media modern."Dahulu kita membahas costumer journey dengan AIDA, sekarang konsumen melakukannya dengan media sosial atau lewat google," kata David Riyanto, CEO, SCO RWE Bhinda. 

Sosial media juga menjadi wadah untuk mencurahkan kesenangan atau kekesalan konsumen atas suatu hal yang dialaminya. Platform yang digunakan untuk periklanan juga melebar melalui web, podcast, webinar dan lainnya. Karena itu dibutuhkan kemampuan dalam menguasai industri periklanan kreatif yang tetap berpedoman pada etika periklanan, serta kemampuan menyelesaikan masalah  yang dihadapi konsumen. 

Menurut David, kemampuan strategic planing, riset dan data analisis, memahami audience behaviour, brand management, media planning (conversional dan digital), intergrated marketing comunications menjadi kebutuhan pokok industri periklanan modern. 

Raouli Manulu PhD, Kaprodi Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro Semarang, menilai kegiatan MBKM tidak semata-mata mengubah matakuliah namun lebih pada pembaruan isi matakuliah yang disesuai kebutuhan industri. Di UNDIP matakuliah universitas dan fakultas tetap ada, serta terdapat mata kuliah wajib prodi yang lebih membangun pengetahuan dan keilmuan komunikasi. Sebagai penciri fisip maka terdapat 4 mata kuliah yang bobotnya total 12 sks yakni pengantar ilmu politik, pengantar ilmu sosial, pengantar ilmu ekonomi dan manajemen.

Mata kuliah pilihan prodi berisi mata kuliah komunikasi namun lebih spesifik. Terdapat 30 sks namun yang bisa diambil hanya 21 sks untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengambil matakuliah prodi lain. Ini sebagai strategi UNDIP dalam menyikapi MBKM. Mata kuliah dasar dihabiskan pada semester 1, semester 2 masih terdapat mata kuliah fakultas namun mulai ada mata kuliah komunikasi. Pada semester 3 mata kuliah yang berhubungan dengan teori sudah tidak ada dan mahasiswa sudah bisa mengambil matakuliah pilihan. Pada semester 4 hingga 6 terdapat 4 mata kuliah peminatan komunikasi 4 mata kuliah peminatan konsentrasi komunikasi harus mengambil matakuliah wajib dan 2 mata kuliah pilihan.

Conten creator  didorong lebih pada konten yang berkualitas serta memiliki manfaat edukasi. Konten yang akan dihasilkan tidak dibedakan berdasarkan medianya namun lebih pada multimedia sehingga bisa multi platfom tidak merujuk hanya pada satu media saja. Raouli juga menilai banyaknya mahasiswa yang mengajukan program magang, dan terbatasnya perusahaan yang membuka fasilitas magang, akan memicu persaingan diantara mahasiswa magang. Mereka wajib menjalani tes seleksi untuk memastikan diterima tidaknya magang di perusahaan yang dituju. Apalagi perusahaan tersebut memiliki syarat ketat yang harus dipenuhi peserta magang. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement