Kamis 05 Nov 2020 15:06 WIB

Retrukturisasi Tekan Kerugian Pemegang Polis Jiwasraya

Penyelamatan polis diharapkan jadi solusi terbaik dibandingkan Jiwasraya dilikuidasi.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Fuji Pratiwi
Jiwasraya. Manajemen baru PT Asuransi Jiwasraya (Persero) menyatakan, restrukturisasi dilakukan untuk menekan kerugian para pemegang polis.
Jiwasraya. Manajemen baru PT Asuransi Jiwasraya (Persero) menyatakan, restrukturisasi dilakukan untuk menekan kerugian para pemegang polis.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajemen baru PT Asuransi Jiwasraya (Persero) mencatat ada 282 pemegang polis dari kategori korporasi yang mengikut program penyelamatan polis atau restrukturisasi Jiwasraya. Terlebih, tujuan program ini adalah untuk menekan kerugian para pemegang polis.

Sekretaris Perusahaan Jiwasraya Kompyang Wibisana menyampaikan, manajemen baru optimistis program penyelamatan polis Jiwasraya dapat diikuti oleh seluruh pemegang polis. Manajemen baru saat ini menyadari kondisi keuangan Jiwasraya tidak pada posisi yang baik. Sehingga dibutuhkan langkah-langkah penyelamatan yang konkret melalui program restrukturisasi.

Baca Juga

"Jadi tujuan dari restrukturisasi Jiwasraya itu sendiri untuk meminimalisir dampak dan kerugian yang akan diterima oleh pemegang polis dan negara," ungkap Kompyang di Jakarta, Kamis (5/11).

Seperti yang diketahui, ucap Kompyang, posisi liabilitas atau kewajiban Jiwasraya per 30 September 2020 berada di angka Rp 54,5 triliun, dengan aset Rp 16,0 triliun. Dengan kondisi ini ekuitas Jiwasraya pun telah berada di posisi negatif atau minus Rp 38,5 triliun. Sedangkan untuk utang jatuh tempo Jiwasraya yang belum terbayar hingga kuartal III 2020 telah menyentuh Rp 19,1 triliun.

Sebagai langkah konkret penyelamatan polis Jiwasraya, lanjut Kompyang, pemerintah telah menyetujui adanya Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar RP 22 triliun yang akan diberikan ke IFG untuk mendirikan sekaligus mengoperasikan perusahaan asuransi baru bernama IFG Life yang mana PMN tadi akan diberikan dalam dua tahap. Pada 2021 sebanyak Rp 12 triliun dan 2022 sebesar Rp 10 triliun.

Selain membidik pasar asuransi jiwa, kesehatan serta pengelolaan dana pensiun di Indonesia yang masih sangat besar dan prospektif, IFG Life juga akan mengelola portofolio Jiwasraya yang telah direstrukturisasi. 

Kompyang mengatakan, manajemen baru Jiwasraya berharap langkah-langkah strategis ini menjadi bukti komitmen serius manajemen baru Jiwasraya dalam menyelamatkan hak-hak pemegang polis. "Semoga program penyelamatan polis ini juga dapat dipahami sebagai solusi terbaik dibandingkan Jiwasraya dilikuidasi," kata Kompyang menambahkan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement