Kamis 05 Nov 2020 04:42 WIB

Menpora: Saatnya Sepak Bola Indonesia Berbicara di Dunia

Indonesia diharapkan melahirkan langkah konkret untuk kemajuan sepak bola tanah air.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Endro Yuwanto
Menpora RI Zainudin Amali.
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Menpora RI Zainudin Amali.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali memberi perhatian khusus untuk percepatan pengembangan sepak bola Indonesia. Melalui konferensi virtual internasional 'Indonesia Youth Football Development (IYOFD)', Rabu (4/11), Menpora mengharapkan Indonesia bisa melahirkan langkah konkret untuk kemajuan sepak bola tanah air.  

"Kegiatan ini merupakan sebuah langkah konkret kami untuk mengimplementasikan Inpres No 3 tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional. Karena memang sudah saatnya persepakbolaan Indonesia berbicara banyak di dunia internasional dengan atlet-atlet yang memiliki kemampuan optimal dan dapat bersaing dengan para atlet sepak bola internasional," kata Menpora.

Menpora menyampaikan, implementasi Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3/2019 tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional, sudah ditandatangani Menko PMK untuk menjadi panduan seluruh pemangku kebijakan di tingkat pusat, daerah, dan masyarakat.

Menpora menyampaikan, instrumen mendasar perlu diletakkan bila prestasi diharapkan mencapai tingkat tertinggi, yaitu desain pembinaan secara konsisten, struktur, sistematis, berkesinambungan, dan berjangka panjang.

"Sudah seharusnya kita memiliki banyak talenta-talenta berkualitas karena Indonesia merupakan sebuah negara besar yang memiliki hampir 270 juta penduduk," kata Menpora.

Tidak bisa dimungkiri bahwa pembinaan atlet harus dimulai sejak usia dini. Karena, dari situ calon atlet dapat dibentuk secara karakter, fisik, hingga penguasaan teknik. Menurut Menpora, desain pengembangan olahraga sudah harus ada, tidak hanya sekadar mencari bibit-bibit yang tersebar di berbagai pelosok, namun bagaimana mewujudkan dengan jalur dan parameter yang dapat dipertanggungjawabkan.

"Pembinaan harus dimulai usia dini dan dilakukan secara konsisten. Sekarang harus dimulai, jangan sampai berganti pemangku kepentingan berganti kebijakan, konsistensi sangat diperlukan," tegasnya.

Harapan ke depan, dukungan anggaran diperlukan secara langsung. Tidak hanya pada even-even tataran atlet senior, justru untuk even-even yang melibatkan atlet-atlet usia dini dan junior kian ditingkatkan serta diprioritaskan.

"Sekarang dukungan anggaran memang masih pada DIPA Kemenpora, semoga nanti ada anggaran khusus untuk implementasi pelaksanaan Inpres No 3/2019. Dukungan untuk kejuaraan atlet-atlet usia dini ditingkatkan, tidak hanya pada tataran usia-usia yang sudah matang," jelas Menpora.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement