Kamis 05 Nov 2020 00:12 WIB

Pertarungan Biden-Trump Kian Ketat dan Sengit

Keduanya bertarung sengit dalam memperebutkan suara dari negara bagian yang 'ábu-abu'

Rep: Arief Satrio Nugroho/ Red: Andi Nur Aminah
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump (kiri) dan calon presiden Amerika Serikat dari partai Demokrat, Joe Biden (kanan)
Foto: AP/Patrick Semansky
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump (kiri) dan calon presiden Amerika Serikat dari partai Demokrat, Joe Biden (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil Pilpres Amerika Serikat (AS) masih belum juga tuntas. Kedudukan sementara pukul 22.53 WIB, Joe Biden dan Donald Trump masih bertarung sengit dalam memperebutkan suara dari swing states atau negara bagian yang 'abu-abu'.

Tim Kampanye Biden menyebut, perhitungan suara terus mengarah ke kemenangan mereka. Sementara, Pejawat Donald Trump sudah terlebih dahulu mengklaim kemenangan sembari menuding Biden curang.

Baca Juga

Faktanya, jutaan suara masih belum dihitung dan belum ada kandidat yang dapat mengklaim kemenangan secara kredibel. Tidak ada pula bukti kecurangan yang sudah terungkap.

AS sendiri tengah menikmati Pemilu dengan jumlah pemilih tertinggi dalam satu abad. Lebih dari 100 juta orang memberikan suara mereka dalam pemungutan suara awal sebelum hari pemilihan, dan puluhan juta lainnya menambahkan suara mereka pada hari Selasa.

Hasil akhir pemilihan mungkin belum bisa diketahui dalam beberapa hari ini. Trump sebenarnya telah melampaui hasil jajak pendapat pra-pemilihan. Sedangkan Biden juga masih terus bersaing dengan hasil keseluruhan yang belum jelas. 

Berdasarkan pantauan, hingga Rabu pukul 23.00 WIB, Biden meraih 238 electoral vote. Sedangkan Trump meraih 213. Keduanya butuh 270 electoral vote untuk menang di setiap negara bagian AS dan mendapat jumlah suara tertentu. Sebagian berdasarkan populasinya dan ada total 538 yang akan diperebutkan. 

Dikutip dari BBC, Biden dinilai bisa merebut Arizona, negara bagian yang dulu sangat konservatif. Fox News dan Associated Press telah memproyeksikan Biden akan memenangkan negara bagian itu. Sementara CBS News, mengatakan itu condong ke arah Demokrat. 

Kerugian Trump di negara bagian yang sebelumnya memilih Partai Republik akan berpotensi serius. Medan pertempuran Rust Belt di Pennsylvania, Michigan dan Wisconsin - yang mendorong Trump ke Gedung Putih empat tahun lalu - juga mengalami persaingan ketat. 

Pennsylvania dianggap penting bagi Trump jika dia ingin mencegah kekalahan. Dia memiliki keunggulan signifikan di sana meskk sejumlah besar surat suara masih harus dihitung.

Sedangkan Biden memiliki keunggulan sempit di Wisconsin dan keduanya bersaing ketat di Michigan. Georgia dan North Carolina juga sangat dekat, meskipun condong ke arah Trump. Trump akan tetap menguasai Ohio dan Missouri, yang dikenal sebagai negara bagian karena mereka begitu sering memperkirakan pemenang akhirnya, demikian menurut proyeksi BBC. 

Trump juga diproyeksikan oleh BBC untuk memenangkan Nebraska. Meskipun Biden mengambil satu suara di sana di electoral college, yang ternyata sangat penting. 

Belum ada kejutan yang muncul di negara bagian lain. Kontrol Kongres - badan legislatif dua kamar - juga dipertaruhkan. 

Selain Gedung Putih, Partai Republik berlomba-lomba untuk mempertahankan mayoritas di Senat. Dewan Perwakilan Rakyat diharapkan tetap berada di tangan Demokrat.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement