Rabu 04 Nov 2020 17:07 WIB

Pariwisata Pangandaran Masih Bebas Covid-19

Selama libur, petugas melakukan uji cepat pada wisatawan di destinasi wisata.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Friska Yolandha
Pemerintah pusat sempat khawatir momen libur panjang akan meningkatkan jumlah kasus penularan Covid-19. Namun, kekhawatiran itu tak terjadi di Kabupaten Pangandaran.
Foto: Dok. Polres Ciamis
Pemerintah pusat sempat khawatir momen libur panjang akan meningkatkan jumlah kasus penularan Covid-19. Namun, kekhawatiran itu tak terjadi di Kabupaten Pangandaran.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Pemerintah pusat sempat khawatir momen libur panjang akan meningkatkan jumlah kasus penularan Covid-19. Namun, kekhawatiran itu tak terjadi di Kabupaten Pangandaran.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran, Yani Achmad Marzuki mengatakan, destinasi wisata di Pangandaran masih bebas dari penyebaran Covid-19. Bahkan, pascalibur panjang akhir pekan lalu, belum ada tambahan kasus terkonfirmasi positif dari kegiatan pariwisata. 

Baca Juga

"Tak ada tambahan kasus dari kegiatan pariwisata," kata dia, Rabu (4/11).

Yani menjelaskan, selama libur panjang akhir pekan lalu, petugas kesehatan melakukan uji cepat (rapid test) kepada wisatawan di lima destinasi wisata yang dikelola pemerintah. Selama tiga hari berturut-turut, pengetesan dilakukan di Pantai Pangandaran, Pantai Karapyak, Pantai Batukaras, Pantai Batu Hiu, dan Green Canyon. 

 

Total, terdapat 1.021 wisatawan di lima destinasi itu yang menjalani rapid test. Dari ribuan wisatawan yang menjalani rapid test, hanya tiga orang yang dinyatakan reaktif. 

"Satu orang langsung di-swab dan negatif. Yang dua pulang ke Bandung dan diswab di kota masing-masing. Saya tidak memantau lagi," kata dia.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran, Untung Saeful Rachman mengatakan, hingga saat ini tak ada kasus terkonfirmasi Covid-19 di destinasi wisata. Ia menjelaskan, selama liburan panjang kemarin, petugas kesehatan telah melakukan rapid test secara acak kepada wisatawan di lima destinasi yang dikelola pemerintah. Hasilnya, memang terdapat wisatawan yang reaktif, tapi setelah ditindaklanjuti dengan uji usap (swab test) tak ada yang posotif Covid-19.

"Tidak ada dampak Covid-19 dari liburan panjang yang kemarin. Karena kita juga menerapkan protokol kesehatan secara maksimal," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement