Rabu 04 Nov 2020 15:13 WIB

Produksi Padi Kalbar 717.400 Ton GKG

Pandemi Covid-19 satu di antara faktor yang memengaruhi produksi padi di Kalbar.

Petani memanen padi di sebuah area persawahan (ilustrasi). BPS Kalbar memperkirakan produksi padi di Kalbar pada periode Januari hingga September 2020 sebanyak 717. 410 ton GKG.
Foto: ARI BOWO SUCIPTO/ANTARA
Petani memanen padi di sebuah area persawahan (ilustrasi). BPS Kalbar memperkirakan produksi padi di Kalbar pada periode Januari hingga September 2020 sebanyak 717. 410 ton GKG.

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Barat (Kalbar) memperkirakan produksi padi di Kalbar pada periode Januari hingga September 2020 sebanyak 717. 410 ton Gabah Kering Giling (GKG).

"Angka tersebut mengalami kenaikan sekitar 12.517 ton atau 1,78 persen dibandingkan periode yang sama pada 2019 yang hanya sebesar 704.900 ton," ujar Kepala BPS Kalbar Moh Wahyu Yulianto di Pontianak, Kalbar, Rabu (4/11).

Baca Juga

Sementara itu, potensi produksi sepanjang Oktober hingga Desember 2020 diperkirakan sebesar 114.930 ton GKG. Dengan demikian, total potensi produksi padi di Kalbar pada 2020 diperkirakan mencapai 832.350 ton GKG. "Secara total, angka produksi pada pada 2020 mengalami penurunan sebesar 15.530 ton GKG atau 1,83 persen dibandingkan  2019 yang sebesar 847.880 ton GKG," kata Wahyu.

Ia menjelaskan, tiga kabupaten dengan total potensi produksi padi tertinggi pada 2020 adalah Kabupaten Sambas dengan produksi 180. 175 ton GKG, Kubu Raya sebesar 110. 924 ton GKG, dan Ketapang sebesar 102 450 ton GKB.

"Sementara itu, tiga kabupaten/kota dengan potensi produksi terendah adalah Pontianak hanya 759 ton GKG, Melawi sebesar 10.782 ton GKG, dan Singkawang sebesar 13.807 GKG," ungkap Wahyu.

Secara umum, dari data yang ada pada 2020, mayoritas kabupaten/kota di Kalbar mengalami penurunan produksi padi, di antaranya Sintang, Sanggau, dan Sekadau.

Hanya ada beberapa kabupaten/kota yang mengalami peningkatan produksi padi. Mereka adalah Kabupaten Sambas, Mempawah, Kayong Utara, Kapuas Hulu, Kota Pontianak, dan Kota Singkawang.

"Pandemi Covid-19 satu di antara faktor yang mempengaruhi produksi padi di Kalbar," ucap Wahyu.

Ia menyebutkan, produksi padi 2020 yang ada tersebut mengacu pada luas sebesar 279,84 ribu hektare. Luas panen padi 2020 menurun sebanyak 10,21 ribu hektare atau 3,52 persen dibandingkan luas panen 2019 yang sebesar 290,05 ribu hektare

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement