Selasa 03 Nov 2020 19:58 WIB

Kemendikbud Tingkatkan Anggaran Perguruan Tinggi 70 Persen 

Peningkatan anggaran yang diterima kampus berbasis pada kinerja perguruan tinggi.

Rep: Inas Widyanuratikah  / Red: Ratna Puspita
Mendikbud Nadiem Makarim (kanan)
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Mendikbud Nadiem Makarim (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan meningkatkan total anggaran untuk perguruan tinggi sebesar 70 persen pada 2021. Mendikbud Nadiem Makarim mencatat, jumlah pendanaan per mahasiswa di Indonesia masih relatif rendah jika dibandingkan dengan negara lain. 

Kendati demikian, peningkatan anggaran yang diterima kampus akan berbasis pada kinerja perguruan tinggi. "Kemendikbud beraspirasi untuk meningkatkan anggaran, tapi kita harus melakukannya dalam konteks kinerja untuk mencapai hasil mutu yang kita inginkan," kata Nadiem dalam telekonferensi, Selasa (3/11). 

Baca Juga

Menurut Nadiem, kampus akan mendapatkan tambahan dana berdasarkan program-program berbasis proposal yang disesuaikan dengan misi masing-masing perguruan tinggi. "Jadi, kita akan meningkatkan anggaran, tapi dengan kondisi bahwa perubahan yang kita inginkan itu tercapai," kata dia lagi. 

Bantuan dana yang disiapkan Kemendikbud diberikan untuk perguruan tinggi negeri dan swasta. Bantuan akan diberikan melalui tiga program, yakni intensif untuk PTN, matching fund, dan competitive fund

Program intensif hanya diberikan untuk perguruan tinggi negeri. Namun, dua program yang lain bisa diberikan kepada perguruan tinggi swasta. 

Program intensif akan diberikan bagi perguruan tinggi negeri yang berhasil mencapai Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah disusun Kemendikbud. Sementara, matching fund diberikan sebagai pendanaan bagi perguruan tinggi yang bekerja sama dalam suatu program dengan mitra, misalnya, industri. 

Selain itu, competitive fund akan diberikan bagi kampus yang melakukan program yang berkaitan dengan kekhasan tiap perguruan tinggi. Nadiem mencontohkan, competitive fund bisa berupa inovasi yang dilakukan perguruan tinggi atau kolaborasi program studi dengan universitas teratas dunia. 

Nadiem melanjutkan, untuk competitive fund, perguruan tinggi akan dibuat menjadi tiga liga. Liga pertama adalah perguruan tinggi berdaya saing, yaitu kampus dengan jumlah mahasiswa aktif di atas 18 ribu. 

Liga kedua adalah perguruan tinggi berkembang dengan jumlah mahasiswa aktif antara 5.000 hingga 18 ribu. Liga ketiga adalah perguruan tinggi binaan yang memiliki total mahasiswa aktif antara 1.000 hingga 5.000. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement