Senin 02 Nov 2020 10:33 WIB

Pedoman Global Tes Covid-19 Penumpang Pesawat Dibutuhkan

AS ingin karantina tidak lagi diperlukan untuk penerbangan internasional.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
PBB saat ini tengah meninjau manual penerbangan global yang menyerukan penggunaan tes sangat andal saat menyaring penumpang untuk mendeteksi Covid-19 menjelang penerbangan.
Foto: Teguh prihatna/ANTARA
PBB saat ini tengah meninjau manual penerbangan global yang menyerukan penggunaan tes sangat andal saat menyaring penumpang untuk mendeteksi Covid-19 menjelang penerbangan.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Manual atau pedoman global untuk pelaksanaan tes Covid-19 bagi penumpang pesawat saat ini tengah dibutuhkan. PBB saat ini tengah meninjau manual penerbangan global yang menyerukan penggunaan tes sangat andal saat menyaring penumpang untuk mendeteksi Covid-19 menjelang penerbangan.

Wakil Federal Aviation Administration (FAA) Amerika Serikat Dan Elwell mengatakan manual tersebut tidak akan memberatkan. “Ini seperti jika anda akan melakukan pengujian sebelum keberangkatan atau pengujian kedatangan atau karantina, inilah cara menurut kami anda harus melakukannya,” kata Elwell dikutip dari Reuters, Ahad (1/11).

Baca Juga

Elwell mengatakan, AS ingin mencapai titik di mana karantina tidak lagi diperlukan untuk penerbangan internasional. Dia menilai akan sulit untuk membuat pedoman global untuk menghapus pembatasan perjalanan melalui pengujian karena negara memiliki masalah tersendiri.

“Ada banyak perasaan campur aduk tentang karantina,” tutur Elwell.

Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) dalam keterangan resminya juga mengatakan, pedoman tersebut memberikan setiap negara memiliki kerangka kerja manajemen risiko. Khususnya untuk mengevaluasi pengujian dan faktor yang perlu dipertimbangkan jika suatu negara memilih untuk menerapkan pengujian.

Manual ICAO tentang Pengujian dan Tindakan Manajemen Risiko Lintas Batas, diharapkan dapat selesai pada November 2020. Pedoman tersebut akan memberikan panduan teknis sukarela tetapi tidak mewajibkan negara-negara untuk menghapus karantina.

ICAO memastikan, manual tersebut tidak diharapkan untuk menyarankan tes khusus, seperti antigen atau polymerase chain reaction (PCR). Sebaliknya, manual tersebut akan merekomendasikan penumpang untuk diskrining menggunakan tes dengan sensitivitas dan spesifisitas 95 persen.

Saat ini, sejumlah maskapai dan bandara di sejumlah negara mendorong adanya pedoman pengujian global yang seragam. Hal tersebut dibutuhkan untuk mengesampingkan persyaratan karantina ketat yang selama ini membuat penurunan perjalanan orang yang signifikan.

Asosiasi Pengangkutan Udara Internasional (IATA) memperkirakan penurunan trafik penrbangan akan mencapai 66 persen pada tahun ini karena pandemi Covid-19. Kondisi tersebut diperparah dengan pembatasan perjalanan dan penggunaan pengujian bervariasi secara global.

IATA mengungkapkan, maskapai tertentu mewajibkan penumpang untuk memiliki tes negatif Covid-19. Sementara, beberapa negara mengizinkan pengunjung masuk tanpa karantina namun terdapat negara lain melarang semua orang asing yang tidak penting.

Belum lagi, beberapa tes cepat atau rapid test dinilai kurang sensitif. Untuk itu, sangat disarankan penumpang pesawat harus melakukan PCR test agar lebih akurat menyaring penumpang yang positif Covid-19.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement