Ahad 01 Nov 2020 20:21 WIB

Keberangkatan Jamaah Umrah Perdana Sempat Terhambat Tes PCR

12 orang gagal berangkat karena terkonfirmasi postif Covid-19

Rep: Rizky Surya/ Red: Muhammad Subarkah
 Sebuah foto selebaran yang disediakan oleh Kementerian Haji dan Umrah Saudi menunjukkan umat Islam mengenakan masker wajah dan menjaga jarak aman saat mereka melakukan umrah di sekitar Ka
Foto: EPA-EFE/SAUDI MINISTRY OF HAJJ
Sebuah foto selebaran yang disediakan oleh Kementerian Haji dan Umrah Saudi menunjukkan umat Islam mengenakan masker wajah dan menjaga jarak aman saat mereka melakukan umrah di sekitar Ka

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) memberangkatkan 348 jamaah  umrah pada Ahad (1/11). Awalnya ada 380 jamaah yang didaftarkan, tapi 12 orang diantaranya terkonfirmasi positif Covid-19 usai tes PCR. Ke-12 orang itu batal berangkat karena harus menjalani perawatan.

Masalah tes PCR sempat menghambat keberangkatan rombongan jamaah umrah Amphuri. Menurut rencana, mereka harusnya terbang pukul 11.00 WIB. Namun penerbangan batal dijalankan tepat waktu lantaran sebagian jamaah masih menunggu keluarnya hasil tes PCR.

 

Staf Musfira Tours yang ditunjuk mengkoordinir tes PCR semua jamaah, Taufik menjelaskan pengambilan sampel PCR sebagai syarat umrah di masa pandemi dilakukan oleh laboratorium di Ancol pada Sabtu (31/10). Proses tes PCR kali ini memang dipercepat untuk keberangkatan jamaah hari ini. Para jamaah juga sudah diinapkan di Ancol.

 

Permasalahan muncul karena sebagian dokumen fisik hasil tes PCR jamaah belum keluar. Mereka hanya memiliki dokumen dalam format PDF. Beruntung pihak maskapai memberi kelonggaran pada detik-detik akhir.

 

"Mendesak dikejar waktu enggak bisa cepat jadi kendala harus ada bukti fisik yang di-print. Tapi pada akhirnya bisa karena kasih kebijakan boleh PDF dulu, walau menunggunya juga lama," kata Taufik pada Republika, Ahad (1/11).

 

Taufik menyampaikan pihak maskapai juga tak ingin memberangkatkan jamaah terlalu sedikit karena tak memenuhi biaya operasionalnya. Sehingga pihak maskapai bersedia menunggu cukup lama.

 

"Pesawat besar dipaksakan cuma 20 persen enggak nutup operasionalnya, makanya kami diberi waktu menyelesaikan ini," sebut Taufik. 

 

Selama menunggu, sebagian jamaah terlihat resah. Mereka takut batal berangkat ke Saudi hanya karena belum keluarnya hasil tes PCR. Salah satunya

Sinar Ahmad selaku team leader travel Prima Unggul dari Makassar. Ia harap-harap cemas menantikan kepastikan keberangkatannya.

 

"Terlambat mungkin masalah jaringan. Harusnya take off jam 11," sebut Sinar.

 

Walau harus menunggu, Sinar bersyukur karena pada akhirnya semua persyaratannya lengkap. Pesawat baru terbang sekitar pukul 13.00 WIB atau telat nyaris 2 jam dari jadwal. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement