Ahad 01 Nov 2020 15:43 WIB

Lebih Utama Mana, Hafal Surat Yasin atau Asmaul Husna?

Membaca dan menghafal Alquran yang dimuliakan memiliki dasar dalam syariat.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Lebih Utama Mana, Hafal Surat Yasin atau Asmaul Husna? Salinan Alquran pertama yang dicetak di kawasan Asia Timur.
Foto: Iqna.ir
Lebih Utama Mana, Hafal Surat Yasin atau Asmaul Husna? Salinan Alquran pertama yang dicetak di kawasan Asia Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mungkin dalam benak kita sempat terbersit mengenai mana yang lebih utama untuk mendapatkan pahala, menghafal 99 nama-nama Allah (Asma'ul husna) atau Surat Yasin. Lalu, mana sebenarnya yang lebih diutamakan? Dan apa landasannya?

Dilansir di laman Islamweb.net, dijelaskan membaca dan menghafal Alquran yang dimuliakan memiliki dasar dalam syariat. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa membaca surah dari Kitab Allah akan mendapat pahala, dan pahala itu berlipat ganda. Saya tidak mengatakan bahwa Alif Lam Mim adalah surat, tetapi Alif adalah sebuah huruf, Lam adalah sebuah huruf, dan Mim adalah sebuah huruf." (HR At-Tirmidzi, dishahihkan Al-Albani)

Baca Juga

Selain itu, dalam hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, "Allah memiliki 99 nama, 100 kurang 1, siapa yang menghafalnya, memanggil-Nya menggunakan nama-nama ini, dan bertindak sesuai dengannya, maka akan masuk surga." (HR Bukhari dan Muslim)

Imam Nawawi dalam tafsirnya terhadap Shahih Muslim, menjelaskan, para ulama memiliki pandangan berbeda terhadap apa yang dimaksud 'barangsiapa yang menghafalnya akan masuk surga', khususnya pada kata 'menghafalnya'.

 

Imam Bukhari dan ulama peneliti lainnya mengatakan itu memang berarti menghafal, dan ini adalah pendapat yang lebih kuat, seperti yang dijelaskan oleh hadis versi lain yang juga menyebut 'Dia yang menghafalnya.' Karena itu, setiap Muslim bisa menghafal baik Surat Yasin atau 99 nama Allah. Ini bukan soal sulit atau tidak mungkin. Maka, alangkah baiknya bila keduanya sama-sama dihafal untuk mendapatkan pahala yang lebih besar.

Tentu tidak dapat secara pasti menyatakan mana yang lebih baik karena ini bervariasi sesuai dengan perbedaan orang dan keadaan. Syekh Ibnu Taimiyah menjelaskannya dalam Majmu 'Al-Fataawa: "Keutamaan suatu perbuatan tidak diukur dari jumlahnya, sebaliknya, keadaan hati saat melakukan perbuatanlah yang menentukan keutamaannya".

Ada banyak hadits yang dilaporkan tentang kebaikan Surah Yasin, tetapi sebagian besar tidak shahih. Misalnya hadits "Siapa membaca Surah Yasin dalam semalam, mencari keridhaan Allah, dia akan diampuni." (Tidak dishahihkan Al-Albani dalam As-Silsilah Adh-Dha'ifah)

Begitu juga hadits, "Segala sesuatu memiliki hati, dan hati Alquran adalah (Surah) Yasin, dan siapa pun yang melafalkan Yasin, Allah akan mencatat baginya bahwa ia membaca Alquran sepuluh kali." (Tidak dishahihkan Al-Albani dalam Tahqiq Mishkat Al-Masabih)

Termasuk juga hadits "Siapa yang membaca Surah Yasin satu kali, itu seolah-olah dia membaca seluruh Alquran dua kali." (Tidak dishahihkan Al-Albani dalam Dha'if Al-Jami')

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement