Ahad 01 Nov 2020 08:18 WIB

Pemprov Jabar Lacak OTG Covid-19 Kawasan Wisata

Kabupaten Bogor paling banyak menemukan wisatawan yang reaktif Covid-19.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Fuji Pratiwi
Sejumlah warga berwisata di kawasan Kebun Teh Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (31/10). Pemprov Jabar terus melakukan tes acak kepada wisatawan di sejumlah destinasi wisata.
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Sejumlah warga berwisata di kawasan Kebun Teh Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (31/10). Pemprov Jabar terus melakukan tes acak kepada wisatawan di sejumlah destinasi wisata.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus melakukan pengecekan ke masyarakat yang tengah berwisata di sejumlah destinasi wisata. Pengetesan secara acak dilakukan di 54 titik destinasi di 14 kabupaten/kota.

Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Jabar Daud Achmad menyampaikan, penambahan kasus corona baru saat ini masih cukup tinggi. Khususnya di daerah Bodebek yang sangat berdekatan dengan DKI Jakarta sebagai episentrum penyebaran virus corona.

Baca Juga

Saat ini, kata dia, dari warga Jakarta dan sekitarnya berangkat ke destinasi di Jabar untuk menghabiskan akhir pekan. Maka, pengetesan lewat rapid test diharapkan bisa meminimalisasi tingkat penyebaran dan memetakan jika didapati wisatawan yang positif Covid-19.

"Kita mengadakan tes acak untuk mereka yang ada di pusat kerumunan seperti tempat wisata atau pasar, serta di tempat yang mengadakan peringatan Maulid Nabi," ujar Daud dalam konferensi pers, Sabtu (31/10).

Sejauh ini, kata dia, dari data per Kamis (29/10), daerah Kabupaten Bogor paling banyak menemukan wisatawan yang reaktif Covid-19. Dari 900 wisatawan yang jalani rapid test ada sekitar 50 orang positif dan langsung jalani swab test.

Sedangkan di Pangandaran, kata Daud, dari 77 pengetesan hanya ada seorang yang reaktif. "Semuanya sekarang sudah lakukan swab test dan hasil baru keluar tiga sampai empat hari," kata Daud.

Untuk warga yang mengikuti peringatan Maulid Nabi di Cirebon, kata dia, yang mengikuti pengetesan hingga 100 orang dan hasilnya negatif. Wisatawan yang reaktif rapid test langsung dilakukan swab dan dianjurkan isolasi mandiri sambil menunggu hasil swab. Data wisatawan akan disampaikan ke Dinas Kesehatan tempat domisili wisatawan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement