Ahad 01 Nov 2020 06:48 WIB

DPR: Tak Ada Pembangunan Pangkalan Militer AS di Natuna

TB Hasanuddin tegaskan tak ada pembangunan pangkalan militer AS di Natuna.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Bayu Hermawan
Anggota Komisi I DPR TB Hasanuddin
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Anggota Komisi I DPR TB Hasanuddin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi I DPR TB Hasanuddin membantah tudingan adanya pembangunan pangkalan militer Amerika Serikat di Kepulauan Natuna. Lewat penandatanganan bersama antara Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo.

"Tidak ada itu kesepakatan bersama antara Indonesia dan AS soal Kepulauan Natuna. Indonesia tetap memegang teguh politik luar negeri bebas aktif," ujar Hasanuddin lewat keterangan tertulisnya, Sabtu (31/10).

Baca Juga

Hasanuddin menegaskan, Indonesia menerapkan politik luar negeri bebas aktif, sehingga tidak mungkin ada pangkalan militer negara manapun di dalam negeri. Namun menurutnya, Indonesia siap bekerja sama dengan negara manapun di wilayah NKRI.

"Seluruh wilayah Indonesia dapat dimanfaatkan untuk bekerja sama dengan negara lain asal dapat memberikan manfaat bagi negara dan bangsa, dan bukan membangun pangkalan militer asing," kata Hasanuddin.

 

Di samping itu, ia mempertanyakan Pompeo yang membahas isu negara lain di Indonesia. Salah satunya adalah menyinggung  isu komunisme yang sedang menjadi pro dan kontra di dalam negeri.

Menurutnya, melontarkan isu tanpa argumentasi yang jelas hanya akan menimbulkan keresahan di masyarakat Indonesia. Sebaiknya, bekerja sama di bidang ekonomi akibat pandemi Covid-19 akan lebih bermanfaat untuk kehidupan kedua negara.

"Patut dipertanyakan maksud Pompeo menyinggung isu komunis itu untuk apa. Dasarnya apa," ujar politikus PDIP itu.

Ia pun mengimbau masyarakat Indonesia tak terkecoh untuk memihak salah satu blok atau negara yang sedang berseteru. "Indonesia konsekuen dan konsisten dengan prinsip politik luar negeri bebas aktif," ujar Hasanuddin.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement