Sabtu 31 Oct 2020 17:49 WIB

Penjualan Tiket Bus Antarkota Meningkat Saat Libur Panjang

Jarak duduk tak dibatasi, penumpang bus antarkota hanya diwajibkan pakai masker.

Petugas melakukan sterilisasi bagian dalam bus tujuan Jakarta dengan pengasapan (fogging) disinfektan, di pool PT NPM Padang, Sumatra Barat, Sabtu (4/7/2020). Masyarakat memanfaatkan masa libur panjang untuk bepergian.
Foto: ANTARA /Iggoy el Fitra
Petugas melakukan sterilisasi bagian dalam bus tujuan Jakarta dengan pengasapan (fogging) disinfektan, di pool PT NPM Padang, Sumatra Barat, Sabtu (4/7/2020). Masyarakat memanfaatkan masa libur panjang untuk bepergian.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Penjualan tiket bus antarprovinsi dari Kota Padang menuju sejumlah daerah di luar Sumatra Barat meningkat. Masyarakat terpantau memanfaatkan masa libur panjang ke luar daerah menggunakan jasa transportasi umum jalur darat.

Salah seorang penjual tiket Bus NPM di Padang, Sabtu, mengatakan bahwa terjadi peningkatan penjualan. Pada hari normal hanya 20 tiket yang terjual, namun saat ini 30 tiket lebih. Tiket yang dijual saat ini hanya untuk jenis bus AC Executive Plus dengan harga yang masih normal.

Baca Juga

"Harga tiket dari Padang ke Bogor, Jakarta, Bekasi, Lampung, Depok, dan Muara Enim masih Rp 450 ribu dan untuk harga tiket Padang-Bandung Rp 475 ribu per orang," ujarnya.

Kemudian untuk harga tiket jurusan Medan Rp 250 ribu, Binjai Rp 270 ribu, Kisaran, serta Rantau Prapat dan Bagan Batu Rp 230 ribu. Ia mengatakan bahwa pada hari ini tiket bus sudah terjual sebanyak 33 tiket dengan jurusan yang berbeda untuk ke Medan terjual enam tiket dan untuk jurusan ke Pulau Jawa ada 27 tiket.

Sementara itu, penjual tiket bus ANS jurusan Jakarta dan Bandung, Mimi, mengatakan bahwa penjualan tiket bus merek ANS juga meningkat sejak Juli lalu.

"Sejak Juli sampai sekarang penjualan tiket di Padang mulai meningkat menjadi lebih dari 20 tiket dari sebelumnya sempat terjual 8 tiket saja," katanya.

Untuk penerapan protokol kesehatan, konsumen hanya diwajibkan menggunakan masker. Sementara itu, untuk jarak tempat duduk sudah tidak ada pembatasan.

"Jarak duduk tidak ada dibatasi, namun bagi yang ingin mengambil dua bangku maka bayarnya menjadi Rp 700 ribu dari Rp 450 ribu untuk satu kursi," jelasnya.

Salah seorang penumpang yang akan pulang ke Bandung dengan bus NPM, Mar, mengatakan bahwa meski pandemi dirinya tetap pergi mengunjungi anaknya yang berada di Padang. Ia mengatakan, tidak ada persyaratan khusus yang diminta selama naik bus.

"Berbeda dengan naik pesawat yang memerlukan banyak pemeriksaan, dengan naik bus saya lebih mudah untuk bepergian. Meski tidak ada pembatasan jarak duduk, saya menjaga diri dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, yakni rajin memakai hand sanitizer dan pakai masker," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement