Sabtu 31 Oct 2020 17:45 WIB

Jokowi Kecam Aksi Penyerangan di Nice Paris

Presiden juga mengecam keras pernyataan Macron yang menghina agama Islam.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Agus Yulianto
Presiden Jokowi.
Foto: Dokumentasi: Sekretariat Negara RI
Presiden Jokowi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengecam aksi penyerangan yang terjadi di Nice, Paris pada Kamis (29/10). Hal ini disampaikan Jokowi usai bertemu para pemuka agama dari MUI, NU, Muhammadiyah, KWI, PGI, PHDI, Permabudi, dan Matakin.

“Indonesia mengecam keras terjadinya kekerasan yang terjadi di Paris dan Nice yang telah memakan korban jiwa,” kata Jokowi saat konferensi pers, Sabtu (31/10).

Aksi penyerangan yang menewaskan tiga orang dan melukai sejumlah orang lainnya ini terjadi di sebuah gereja Cote D’Azur, Nice, Prancis. Wali Kota Nice Christian Estrosi menyebut, peristiwa itu sebagai serangan terorisme.

Jokowi mengatakan, pertemuannya dengan para pemuka agama dan juga sejumlah menteri ini membahas mengenai perkembangan dunia khususnya terkait dengan persaudaraan antar umat beragama. Selain itu, Presiden juga mengecam keras pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menghina agama Islam dan telah melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia.

 

Dia menilai, sikap Presiden Macron tersebut dapat memecah belah persatuan antar umat beragama di dunia. “Di saat dunia memerlukan persatuan untuk menghadapi pandemi covid-19 dan kebebasan berekspresi yang mencederai kehormatan kesucian serta kesakralan nilai-nilai dan simbol agama, sama sekali tidak bisa dibenarkan dan harus dihentikan,” kata Jokowi.

Jokowi menilai mengaitkan agama dengan tindakan terorisme merupakan sebuah kesalahan besar. Terorisme, kata dia, tak ada hubungannya dengan agama apapun. “Terorisme adalah terorisme. Teroris adalah teroris. Terorisme tidak ada hubungannya dengan agama apapun,” ucapnya.

Jokowi menyampaikan Indonesia mengajak dunia agar mengedepankan persatuan dan toleransi beragama untuk membangun dunia yang lebih baik.  

Sementara Menko Polhukam Mahfud MD menyampaikan, sikap Presiden Jokowi dan juga pimpinan umat beragama di Indonesia itu merupakan seruan kepada seluruh umat beragama untuk menjaga persatuan dan toleransi. Mahfud pun meminta, masyarakat Indonesia yang akan melakukan aksi menyatakan pendapatnya terkait isu ini agar dilakukan dengan tertib.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement