Sabtu 31 Oct 2020 13:42 WIB

JK: PMI Siapkan Relawan untuk Bantu Pemberian Vaksin

PMI siapkan 230 unit donor darah dan ribuan tenaga vaksin

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Esthi Maharani
Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla bersiap mengikuti peringatan HUT PMI ke-75 secara virtual di Markas PMI, Jakarta, Kamis (17/9/2020). Peringatan HUT PMI ke-75 mengusung tema Solidaritas Untuk Kemanusiaan.
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla bersiap mengikuti peringatan HUT PMI ke-75 secara virtual di Markas PMI, Jakarta, Kamis (17/9/2020). Peringatan HUT PMI ke-75 mengusung tema Solidaritas Untuk Kemanusiaan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketua Umum Palang Merah (PMI) Jusuf Kalla (JK) mengatakan, PMI siap membantu proses vaksinasi Covid-19 besar-besaran kepada masyarakat Indonesia, jika vaksin telah tiba.

JK menyatakan PMI telah menyiapkan 230 Unit Donor Darah (UDD) yang tersebar di wilayah Indonesia sebagai pos pemberian vaksin, disertai ribuan tenaga vaksin.

“Dalam upaya pemberian vaksin ini PMI akan menyiapkan UDD sebagai pos vaksin PMI memiliki 230 UDD dan ribuan tenaga vaksin itu semua akan kita kerahkan untuk mempercepat pemberian vaksin kepada masyarakat," ungkap JK dalam keterangan yang diterima Republika, Sabtu (31/10).

JK menilai, proses vaksinasi membutuhkan waktu setahun lebih, paling tidak kepada 70 persen populasi yang tinggal di Indonesia, dengan perhitungan vaksinasi satu juta orang per hari.

Sementara, vaksin baru siap pada pertengahan tahun 2021. Karena itu, ia menilai butuh waktu sampai tahun 2022 bagi Indonesia untuk benar-benar pulih dari pandemi Covid-19.

"Kira-kira nanti vaksinasi bertahap dalam negeri mulai antara Mei dan Juni. Kalau kita melakukan vaksinasi secara besar-besaran dalam artian 1 juta orang divaksin per-hari maka itu akan membutuhkan waktu 1 tahun," ujar JK.

Namun, JK memperkirakan untuk melakukan vaksinasi kepada satu juta populasi per hari bukanlah pekerjaan mudah. Hal ini mengacu, kemampuan test Covid-19 Indonesia hingga saat ini maksimum hanya 30 ribu spesimen per hari.

JK pun memperkirakan kemampuan pemberian vaksin pada pertengahan tahun depan hanya bisa diberikan kepada 500 ribu orang setiap harinya.

"Nah untuk itu saya perkirakan kita hanya mampu vaksin 500 ribu orang sehari, maka itu dibutuhkan waktu 2 tahun," ungkapnya.

Untuk itu, JK telah meminta segenap relawan PMI untuk lebih insentif lagi melakukan penyemprotan disinfektan untuk memutus mata rantai penularan dan masyarakat untuk lebih disiplinkan lagi dalam menjalankan protokol kesehatan.

“Jujur ini membutuhkan daya tahan kita untuk mengatasi ini untuk itu saya minta agar operasi penyemprotan disinfektan PMI lebih diintensifkan lagi dan masyarakat lebih disiplin lagi untuk mengurangi penyebaran Covid-19," kata JK melanjutkan.

Ia mengatakan, apalagi negara-negara produsen vaksin seperti China, Inggris dan Amerika, tentunya akan mengutamakan kebutuhan dalam negerinya sebelum mengirimkannya ke negara lain termasuk Indonesia. Karena itu, proses pengiriman vaksin tentu memerlukan waktu dan proses ke Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement