Sabtu 31 Oct 2020 13:28 WIB

Sepi, Desa Italia Tawarkan Rp 681 Juta untuk Penduduk Baru

Mayoritas penduduk desa Santo Stefano di Italia adalah usia pensiun.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Desa Santo Stefano yang berjarak dua jam dari Roma, Italia menawarkan insentif bagi orang-orang yang tertarik untuk pindah dan menjadi warganya.
Foto: Alamy Via The Sun
Desa Santo Stefano yang berjarak dua jam dari Roma, Italia menawarkan insentif bagi orang-orang yang tertarik untuk pindah dan menjadi warganya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah desa di Italia menawarkan insentif senilai 40 ribu euro atau sekitar Rp 681,5 juta untuk orang-orang yang mau pindah dan tinggal di sana. Tak hanya itu, desa itu juga menawarkan biaya sewa rumah yang sangat terjangkau.

Desa kecil bernama Santo Stefano di Sessanio ini hanya berjarak dua jam dari Ibu Kota Italia, Roma. Penawaran menarik ini bertujuan agar ada lebih banyak orang yang mau tinggal dan bekerja di desa tersebut.

Baca Juga

Penawaran tersebut juga termasuk tunjangan bulanan yang diberikan selama tiga tahun pertama. Jumlah tunjangan yang diberikan dalah sebesar 7.200 euro per tahun atau sekitar Rp 122,7 juta. Dengan kata lain, dalam tiga tahun pertama penduduk baru akan mendapatkan tunjangan sebesar 21.600 euro atau sekitar Rp 368 juta.

Tak hanya itu, desa Santo Stefano juga akan memberikan hibah sebesar 18.000 euro atau sekitar Rp 306,7 juta. Hibah ini diberikan kepada orang-orang yang membangun usaha yang dapat membantu desa tersebut, seperti usaha makanan atau jasa.

Penawaran ini juga mencakup biaya sewa rumah yang sangat terjangkau. Namun, belum ditentukan secara pasti seberapa besar biaya sewa tersebut.

Orang-orang yang tertarik harus bersedia menjadi warga negara Italia. Syarat lainnya adalah berusia di bawah 40 tahun dan setidaknya harus tinggal di desa tersebut selama lima tahun.

Wali Kota Fabio Santavicca menegaskan bahwa program ini berbeda dengan program rumah 1 euro yang diiklankan di Italia. Program untuk desa ini benar-benar bertujuan untuk memungkinkan penduduk desa di sana melanjutkan hidup.

"Kami tidak menjual apa pun untuk siapa pun. Ini bukan urusan bisnis," kata Santavicca, seperti dilansir The Sun.

Buat apa membayar orang untuk tinggal di Santo Stefano? Saat ini, ternyata hanya ada 115 orang yang tinggal di desa tersebut. Lebih dari setengah penduduk adalah pensiunan, sedangkan jumlah anak-anak berusia di bawah 13 tahun di sana tidak sampai 20 orang.

Hingga saat ini, sudah tercatat ada lebih dari 1.500 pendaftar. Sebagian besar pendaftar merupakan pasangan-pasangan muda. Pendaftaran untuk program ini sudah dibuka sejak awal bulan ini dan akan ditutup pada 15 November.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement