Sabtu 31 Oct 2020 06:28 WIB

Warga Nanggewer Ditemukan Tewas Diduga Sudah Empat Hari

Awalnya putri dari I melapor kepada warga karena ayahnya tidak kunjung bangun.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Erik Purnama Putra
Warga melihat korban tewas (ilustrasi)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Warga melihat korban tewas (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Mayat seorang warga Kelurahan Nanggewer, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, ditemukan di rumahnya dalam kondisi tubuh membengkak dan mengeluarkan bau busuk. Korban berinisial I (45 tahun) diperkirakan sudah meninggal sekitar empat hari sebelum ditemukan.

“Diperkirakan korban sudah meninggal dunia sekitar empat hari sebelum ditemukan,” ujar Kanit Reskrim Polsek Cibinong, AKP Yunli Pangestu ketika dikonfirmasi, Jumat (30/10).

Yunli menjelaskan, awalnya putri dari I melapor kepada warga sekitar karena ayahnya tidak kunjung bangun. Kemudian, warga segera menelepon adik korban dan korban ditemukan dalam keadaan sudah meninggal dunia.

Berdasarkan keterangan yang didapatkan pihak kepolisian dari adik korban, diketahui Imemiliki riwayat penyakit paru-paru akut sejak lama. “Diduga almarhum meninggal karena sakit,” ujar Yunli.

Selanjutnya, petugas Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bogor dan Polsek Cibinong datang untuk melakukan pemeriksaan dan membawa korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibinong, didampingi keluarga korban.

Salah seorang warga berinisial H yang sempat ditemui Republika mengatakan, ia  sempat mendengar ucapan dari warga lain yanh mencium bau tidak sedap dari rumah korban. Namun, dia baru mengetahui kabar mengenai meninggalnya I dari pengumuman di masjid usai sholat Jumat. “Taunya baru abis sholat Jumat karena diumumin di masjid,” tuturnya.

H pun mengetahui kondisi korban yang memiliki sakit paru-paru akut setelah ditinggal istrinya yang sudah meninggal dunia lebih dahulu. Korban yang bekerja sebagai pekerja swasta hanya tinggal berdua bersama putrinya yang masih duduk di kelas 2 SD.

Kedua anaknya yang lain yang duduk di bangku SMP dan SMA tinggal bersama saudaranya yang lain. “Dia kerjanya biasanya jaga malam, tinggal cuma berdua sama anaknya yang masih SD,” ucap H.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement