Sabtu 31 Oct 2020 06:07 WIB

Kupas MKBM, Departemen IKK IPB Gandeng Mitra Kerja Sama

Kerja sama itu menuju model Center Of Excelence Program MBKM di Indonesia

Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen (IKK) Fakultas Ekologi Manusia IPB University menyelenggarakan lokakarya akademik eksternal kurikulum Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM).
Foto: Dok IPB University
Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen (IKK) Fakultas Ekologi Manusia IPB University menyelenggarakan lokakarya akademik eksternal kurikulum Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dalam perkembangan dunia yang sangat cepat di era industri 4.0, lndonesia menghadapi begitu banyak tantangan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat saat ini, telah membawa perubahan yang sangat pesat pula dalam berbagai aspek kehidupan. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era revolusi industri 4.0 menuntut seluruh pihak untuk senantiasa mengikuti arus perkembangan teknologi dan mengupayakan inovasi.

Untuk itu Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen (IKK) Fakultas Ekologi Manusia IPBUniversity menyelenggarakan lokakarya akademik eksternal dengan mengundang para mitra institusi baik pemerintah, swasta, LSM, dan alumni. Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan masukan serta saran terhadap kurikulum Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) yang terintegrasi dengan Kurikulum K2020 di Program Sarjana IKK, pekan lalu.

 Ketua Departemen IKK, Dr Tin Herawati mengatakan bahwa tahun ini Departemen IKK lolos  mengikuti seleksi program Model Center of Excellence (CoE) Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) yang diselenggarakan oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Mengundang mitra menjadi langkah awal dalam upaya memperkuat kerja sama terutama untuk mendukung program MBKM yang sudah ditetapkan oleh Kemendikbud, terutama magang, membangun desa (Kuliah Kerja Nyata), kegiatan kemanusiaan, asistensi mengajar satuan pendidikan, kegiatan wirausaha atau penelitian.

“Hal ini menjadi penting untuk mendukung kelompok mata kuliah Enrichment dan Capstone yang terintegrasi dalam kurikulum 2020 IPB University,” kata Dr Tin Herawati dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Ia juga menyoroti perbaikan sumberdaya manusia dipercaya sebagai salah satu kunci utama untuk menghadapi tantangan tersebut. Untuk membangun sumberdaya manusia Indonesia yang berkualitas di era revolusi industri 4.0 perlu adanya adaptasi atau penyesuaian terhadap sistem pendidikan.

Menurutnya, reformasi pendidikan tidak hanya penyesuaian kurikulum, teknis pengajaran dan metode penilaian, tapi juga menyangkut perbaikan infrastruktur dan penyediaan akses teknologi. Pendidikan tinggi sebagai lembaga yang mempunyai peran strategis dalam menghasilkan dan membentuk sumberdaya.

"Jadi manusia yang berkualitas harus mampu menjawab kebutuhan dari perubahan besar yang ada saat ini. Oleh karena itu, perguruan tinggi harus merespons secara cepat dan tepat melalui transformasi pembelajaran yang mampu membekali dan menyiapkan lulusan agar menjadi generasi yang unggul, kreatif, inovatif dan berkarakter sehingga siap menghadapi tantangan zaman," ujarnya.

Ia menambahkan, untuk menjawab atas tantangan dan tuntutan tersebut maka Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI telah mengeluarkan Kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM). Program ini  memberikan tantangan dan kesempatan untuk pengembangan inovasi, kreativitas, kapasitas, kepribadian, dan kebutuhan mahasiswa, serta mengembangkan kemandirian dalam mencari dan menemukan pengetahuan. Program yang dirancang dan diimplementasikan dengan baik bertujuan agar hard dan soft skills mahasiswa terbentuk dengan kuat sehingga dapat mempercepat pertumbuhan sumberdaya manusia unggul yang dibutuhkan bangsa.

"Semua mitra menyambut baik dengan program MBKM Departemen IKK yang terintegrasi dengan K2020 IPB University. Di era pembangunan keluarga untuk mewujudkan sumberdaya manusia unggul, bidang keilmuan yang ada di Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen sangat diperlukan oleh berbagai institusi di Indonesia. Hal ini menjadi kesempatan yang baik untuk mahasiswa IKK dalam mengimplementasikan keilmuannya di berbagai institusi dan sekaligus sebagai perwujudan dari program MBKM yang sedang digencarkan oleh Kementerian Pendidkan dan Kebudayaan," imbuhnya.

Dalam kesempatan ini hadir tiga narasumber yaitu, Deputi Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga, BKKBN RI, Dr M Yani;  Direktur Seameo Centre For Early Childhood Care Education and Parenting (CECCEP), Dr Dwi Priyono; dan Kepala Badan Perlindungan Konsumen Nasional, Dr Rizal E Halim. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement