Sabtu 31 Oct 2020 05:51 WIB

Daop 8 Surabaya Kembali Tambah Perjalanan Kereta Jarak Jauh

Penambahan kereta api jarak jauh dimaksudkan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Gita Amanda
Penumpang menaiki Kereta Api Turangga tujuan Surabaya Gubeng di Stasiun Gambir, Jakarta, Kamis (20/8). PT Kereta Api Indonesia Daop 1 menambah perjalanan kereta api menjadi 27 keberangkatan per hari untuk mengantisipasi lonjakan penumpang pada libur panjang Tahun Baru Islam 1442 Hijriah. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Penumpang menaiki Kereta Api Turangga tujuan Surabaya Gubeng di Stasiun Gambir, Jakarta, Kamis (20/8). PT Kereta Api Indonesia Daop 1 menambah perjalanan kereta api menjadi 27 keberangkatan per hari untuk mengantisipasi lonjakan penumpang pada libur panjang Tahun Baru Islam 1442 Hijriah. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID,  SURABAYA -- PT KAI Daop 8 Surabaya kembali menambah perjalanan kereta api jarak jauh menuju Bandung dan Jakarta, yang akan dioperasikan pada 1 November 2020. Yakni KA Majapahit relasi Malang-Pasar Senen, KA Gajayana Fakultatif relasi Malang–Gambir, KA Mutiara Selatan relasi Surabaya Gubeng-Bandung, dan KA Sembrani Tambahan relasi Surabaya Pasarturi-Gambir. Total ada 27 perjalanan kereta api jarak menengah/jauh yang beroperasi di wilayah Daop 8 Surabaya.

Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya Suprapto menjelaskan, penambahan kereta api jarak jauh tersebut dimaksudkan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan penumpang pascalibur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW. Dimana diprediksi, puncak arus balik pascalibur panjang tersebut terjadi pada 1 November 2020.

"Puncak lonjakan jumlah penumpang pada masa liburan Long Weekeend di akhir Bulan Oktober 2020 di wilayah PT KAI Daop 8 Surabaya akan terjadi pada tanggal 1 November 2020," kata Suprapto di Surabaya, Jumat (30/10).

Suprapto mengungkapkan, lonjakan penumpang di wilayah KAI Daop 8 Surabaya pada masa liburan panjang Maulid Nabi Muhammad SAW terjadi sejak 28 Oktober 2020. Dimana jumlah penumpang mencapai 16.919 orang. Padahal hari biasa di masa pandemi rata-rata jumlah penumpang antara 10 ribu hingga 12 ribu.

Suprapto menjelaskan, KA Majapahit relasi Malang–Pasar senen, berangkat dari Stasiun Malang pukul 19:00 WIB, dan tiba di Stasiun Pasar senen, Jakarta pukul 09:58 WIB. Rangkaian yang disediakan sebanyak 7 gerbong kereta kelas ekonomi kapasitas 80 tempat duduk dan 1 gerbong kereta kelas ekonomi kapasitas 64 tempat duduk.

"Karena adanya peraturan physical distancing, maka KA Majapahit hanya diisi dengan kapasitas 430 tempat duduk. Tarif KA Majapahit dari Malang–Pasar Senen antara Rp 220 ribu hingga Rp 270 ribu," ujar Suprapto.

Sementara KA Gajayana Fakultatif berangkat dari Stasiun Malang pukul 19:30 WIB dan tiba di Stasiun Gambir pukul 11:15 WIB. KA Gajayana Fakultatif membawa rangkaian 8 gerbong kereta kelas eksekutif, dengan total kapasitas setelah diterapkan peraturan physical distancing berjumlah 280 tempat duduk. Tarif KA Gajayana Fakultatif dari Malang–Gambir antara Rp 420 ribu hingga Rp 650 ribu.

Kemudian KA Mutiara Selatan berangkat dari Stasiun Surabaya Gubeng pukul 19.35 WIB dan tiba di Stasiun Bandung pukul 09.36 WIB. KA Mutiara Selatan membawa rangkaian 4 kereta kelas eksekutif dan 4 kereta ekonomi dengan total kapasitas setelah diterapkan peraturan physical distancing 364 tempat duduk. Terdiri dari 140 tempat duduk kelas eksekutif dan 224 tempat duduk kelas ekonomi. Tarif KA Mutiara Selatan dari Surabaya Gubeng-Bandung antara Rp340 ribu hingga Rp 470 ribu.

Sedangkan KA Sembrani Tambahan berangkat dari Stasiun Surabaya Pasar Turi pukul 18.50 WIB, dan tiba di Stasiun Gambir Jakarta pukul 05.06 WIB. KA Sembrani tambahan membawa rangkaian 8 kereta kelas eksekutif dengan total kapasitas setelah diterapkan peraturan physical distancing sebanyak 280 tempat duduk. Tarif KA Sembrani tambahan dari Surabaya Pasarturi-Gambir Jakarta antara Rp 550 ribu hingga Rp 600 ribu.

"Kami berharap agar calon penumpang yang akan mengunakan layanan Rapid test di stasiun, dilakukan H-1 sebelum keberangkatan. Hal ini demi kelancaran perjalanan dan agar tidak terjadi keterlambatan yang bisa membuat penumpang tertinggal," kata Suprapto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement