Sabtu 31 Oct 2020 05:44 WIB

PPIT Al Hikmah Boyolali Gelar Tasmi’ Alquran 30 Juz

Tasmi' Alquran 30 juz digelar PPIT Al Hikmah Boyolali.

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Muhammad Hafil
 PPIT Al Hikmah Boyolali Gelar Tasmi’ Alquran 30 Juz. Foto: Ustadzah Juni Endah Sari (SDIT Mutiara Karanggede) berkesempatan mengkhatamkan hafalan Alquran, pada  acara tasmi’ hafalan Quran atau khataman 30 juz, yang dilaksanakan di mushala PPIT Al Hikmah, Karenggede, kabupaten Boyolali, Kamis (29/10) kemarin.
Foto: dok. Istimewa
PPIT Al Hikmah Boyolali Gelar Tasmi’ Alquran 30 Juz. Foto: Ustadzah Juni Endah Sari (SDIT Mutiara Karanggede) berkesempatan mengkhatamkan hafalan Alquran, pada  acara tasmi’ hafalan Quran atau khataman 30 juz, yang dilaksanakan di mushala PPIT Al Hikmah, Karenggede, kabupaten Boyolali, Kamis (29/10) kemarin.

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI—Pandemi tidak menghalangi santri di Pondok Pesantren Islam Terpadu (PPIT) Al Hikmah, Karanggede, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah dalam menunaikan program pendidikan utamanya.

Mengambil momentum peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dirayakan umat dalam situasi pandemi tahun ini, santri PPIT Al Hikmah menggelar acara tasmi’ hafalan Quran atau khataman 30 juz, Kamis (29/10) kemarin.

Baca Juga

“Khataman 30 juz tersebut dilaksanakan sekali duduk dalam satu majelis dan dilakukan oleh satu orang dalam waktu sehari,” ungkap Mudir PPIT Al Hikmah, Ustadz Ahmad Mifdlol Muthohar kepada Republika, Jumat (30/10).

Ia mengatakan, PPIT Al Hikmah merupakan pesantren yang pendidikannya memiliki program utama menghasilkan para tahfidz Quran dan salah satunya direpresentasikan melalui kegiatan tasmi’ hafalan Quran.  

 

Untuk kegiatan tasmi’ hafalan Quran kali ini dilakukan dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Ustadzah Juni Endah Sari (SDIT Mutiara Karanggede) berkesempatan mengkhatamkan hafalan Alquran yang disimak secara bergantian oleh ustadzah dan santri PPIT Al Hikmah lainnya.

“Acara yang digelar di Musholla Kampus I PPIT Al Hikmah tersebut, dimulai sejak pagi, tepatnya usai Shalat Subuh dan selesai setelah Shalat Ashar pada sore harinya,” jelas Mifdlol Muthohar.

Sehingga, lanjutnya, tasmi’ kali ini menjadi kegiatan yang special, karena langsung mengkhatamkan hafalan Alquran 30 juz sekali duduk dalam satu majelis dan dilakukan oleh satu orang dalam waktu sehari.

Ini merupakan tasmi’ 30 juz kedua yang digelar di PPIT Al Hikmah Boyolali. “Sebelumnya PPIT Al Hikmah Boyolali juga pernah menggelar kegiatan serupa oleh Ustadz Slamet dari Juwangi, pada Juni 2020 lalu,” tegasnya.

Sementara itu, Ustadzah Juni Endah Sari --setelah menyelesaikan tasmi’ 30 juz-- menceritakan, awal mula ia serius untuk menghafal Alquran adalah setelah lulus SMA. Saat itu tahun 2007, ia memilih untuk mondok guna memperbaiki bacaan Quran-nya.

“Meski awalnya kedua orang tua sempat keberatan, namun pada akhirnya mereka bisa memahami keinginan saya,” ungkapnya.

Ia mengikuti tahsin dulu, baru setelah lulus tahsin diperbolehkan menghafal Alquran. Selama mondok, ia memanfaatkan dan memaksimalkan waktu yang ada.

“Tidur siangnya hanya sekitar 20 menit saja dan bahkan, wakktu untuk antre mandi juga saya manfaatkan sambil muraja’ah hafalan,” jelasnya.

Juni juga mengakui, telah memiliki target agar segera selesai menghafal quran dan lulus demi tidak membebani orang tua. Dalam menyetorkan hafalan quran, ia juga membiasakan apa yang akan disetorkan harus siap satu jam sebelumnya.

Selama di pondok, ia juga hanya memiliki waktu libur 2 kali dalam setahun. Setiap kali pulang ke orang tua harus memberi hadiah berupa formulir hafalan Alquran yang sudah ia setorkan.

“Melalui kiat- kiat itu, dalam waktu 1,5 tahun setoran sambil mengabdi, ia mampu mendapat tiga sanad sekaligus,” lanjutnya.

Ustadz Ahmad Mifdlol Muthohar menambahkan, tasmi’ Alquran 30 juz ini adalah puncak prestasi para hafidz- hafidzah dalam menghafal Alquran.

Jadi standar dari hafalan mutqin sesuai dengan konsep yang akan dipraktikkan di PPIT Al Hikmah pada akhirnya adalah sekali duduk bisa 30 juz.

“Ini adalah puncak prestasi pertama dari seorang santri nantinya dan ini telah dicontohkan oleh ustadzahnya tersebut agar mampu mengispirasi pada para santri lain bahwa tasmi’ 30 juz itu sesungguhnya tidak sulit,” lanjut Ketua Majelis Pesantren dan Ma’had Dakwah Indonesia (MAPADI) Jawa Tengah tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement