Sabtu 31 Oct 2020 00:56 WIB

Joe Biden Bentuk Satgas Satukan Anak yang Terpisah

Ada 545 anak yang tidak dapat dikontak orangtuanya pascapemisahan.

Kandidat presiden dari Partai Demokrat, mantan Wakil Presiden Joe Biden
Foto: AP/Carolyn Kaster
Kandidat presiden dari Partai Demokrat, mantan Wakil Presiden Joe Biden

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden pada Kamis berjanji akan membentuk satuan tugas untuk menyatukan kembali lebih dari 500 anak yang dipisahkan dari keluarga mereka di perbatasan AS-Meksiko oleh pemerintahan Trump dan yang orang tuanya belum ditemukan. Di bawah Presiden Republik Donald Trump, ribuan anak dipisahkan dari orang tua mereka di perbatasan, sebagian besar pada 2017 dan 2018, karena orang tua mereka dituntut karena masuk secara ilegal atau karena kekhawatiran tentang identitas atau sejarah kriminal mereka.

Pemisahan terjadi baik sebelum dan setelah Trump meluncurkan kebijakan "tanpa toleransi" untuk menuntut semua pelintas perbatasan ilegal pada Mei 2018. Akibat protes internasional, kebijakan tersebut dibatalkan.

Baca Juga

American Civil Liberties Union (ACLU) menggugat masalah ini pada tahun 2018 dan Hakim Distrik AS Dana Sabraw di San Diego, California, memerintahkan keluarga tersebut untuk dipersatukan kembali. Ada sekitar 4.000 anak yang dapat masuk dalam perintah reunifikasi, tetapi pada 20 Oktober, orang tua dari 545 anak tidak dapat dihubungi oleh pengacara dan organisasi nirlaba yang mencari mereka, menurut pengajuan pengadilan dalam kasus San Diego.

"Pada hari pertamanya sebagai Presiden, Joe Biden akan mengeluarkan Perintah Eksekutif yang membentuk satuan tugas federal untuk menyatukan kembali anak-anak ini dengan orang tua mereka," kata Biden dalam kampanyenya.

Trump dan Biden berselisih tentang masalah ini selama debat terakhir mereka pada 22 Oktober, menjelang pemilihan 3 November. Ditanya saat perdebatan apakah dia punya rencana untuk menyatukan kembali keluarga, Trump mengatakan pemerintahannya sedang mengerjakannya.

Pada hari Kamis, juru bicara kampanye Trump, Courtney Parella mengatakan pemerintah berusaha untuk memperkuat keamanan perbatasan dan secara aktif bekerja untuk memperbaiki kesalahan pemerintahan sebelumnya, mengidentifikasi keluarga yang terpisah ini, dan menyatukan kembali anak-anak dengan orang tua mereka.

Menurut ACLU, sekitar 1.400 anak tambahan dipisahkan oleh pemerintahan Trump tetapi saat ini tidak tercakup oleh perintah reunifikasi Sabraw. Pengacara ACLU Lee Gelernt mengatakan ada ratusan orang tua yang telah berada di Amerika Tengah tetapi belum diizinkan kembali ke Amerika Serikat untuk berkumpul kembali dengan anak-anak mereka.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement