Jumat 30 Oct 2020 12:52 WIB

Bupati Targetkan 40 Persen Wisatawan Kunjungi Bandung Barat

BIasanya di satu lokasi wisata capai 11 ribu pengunjung, namun kini hanya 30 persen.

Kendaraan terjebak kemacetan menuju kawasan wisata Lembang di Jalan Setiabudi, Bandung, Jawa Barat, Kamis (29/10/2020). Pada cuti bersama serta libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW hari kedua, jalur wisata menuju Lembang dipadati kendaraan wisatawan, dan kepolisian memberlakukan pengalihan arus untuk mengurai kemacetan.
Foto: RAISAN AL FARISI/ANTARA
Kendaraan terjebak kemacetan menuju kawasan wisata Lembang di Jalan Setiabudi, Bandung, Jawa Barat, Kamis (29/10/2020). Pada cuti bersama serta libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW hari kedua, jalur wisata menuju Lembang dipadati kendaraan wisatawan, dan kepolisian memberlakukan pengalihan arus untuk mengurai kemacetan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bupati Kabupaten Bandung Barat (KBB), Aa Umbara menargetkan setiap destinasi wisata terisi wisatawan sebanyak 30 hingga 40 persen dari daya tampung di masa libur panjang akhir Oktober 2020 ini.

Menurutnya di masa pandemi Covid-19 ini kapasitas destinasi wisata tidak boleh melebihi 50 persen dari daya tampung. Maka dari itu, apabila target wisatawan yang datang itu 50 persen, ia rasa kurang memungkinkan.

"Tapi kalau musim Covid-19 ini 30-40 persen masih tercapai lah, kalau target seperti dulu (sebelum ada Covid-19) ya gak mungkin," kata Aa.

Menurutnya di masa normal sebelum adanya Covid-19, jumlah wisatawan di salah satu destinasi wisata bisa mencapai 11 ribu orang. Akan tetapi di masa Covid-19, menurutnya hanya mampu terisi sebanyak 30 persen.

 

Saat ini, pihaknya sudah menurunkan sejumlah petugas untuk mengawasi protokol kesehatan di setiap destinasi wisata. Dia juga meminta setiap pengelola destinasi wisata agar disiplin menerapkan protokol kesehatan.

"Dan para pengunjung juga nanti kalau memang suhu tubuhnya lebih dari 37,5 derajat celcius, itu wajib di-rapid (tes cepat), dan kita sediakan alatnya," kata dia.

Dengan begitu, ia berharap dengan target tersebut meningkatnya jumlah wisatawan bisa kembali menggerakkan roda perekonomian Kabupaten Bandung Barat, tentunya dengan berdisiplin menerapkan protokol kesehatan hingga terhindar dari ancaman Covid-19.

"Karyawan harus betul-betul menjaga protokol kesehatan karena untuk memutus mata rantai itu dengan 3M 1T. Sampai hari ini mudah-mudahan objek wisata di Kabupaten Bandung Barat tidak ada yang terkena apapun, mudah-mudahan sehat," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement