Jumat 30 Oct 2020 06:46 WIB

Wiku: Kasus Kematian di 26 Daerah di Atas 100

26 Daerah diminta meningkatkan layanan kesehatan

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
 Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito
Foto: BPIP
Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyoroti 26 kabupaten kota yang memiliki angka kematian lebih dari 100. Ia pun meminta kepada pemerintah daerah tersebut agar meningkatkan layanan kesehatannya sehingga pasien Covid mendapatkan layanan sedini mungkin dan sesuai standar kesehatan.

“Kami meminta kepada pemerintah daerah yang wilayahnya masuk ke dalam daftar tersebut untuk betul-betul dapat memastikan pelayanan kesehatan diberikan kepada pasien yang positif Covid,” ujar Wiku saat konferensi pers.

Daerah-daerah yang masih memiliki angka kematian di atas 100 tersebut yakni Kota Surabaya, Kota Semarang, Jakarta Pusat, Sidoarjo, Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Kota Makassar, Kota Medan, dan Jakarta Utara. Selanjutnya Gresik, Kota Balikpapan, Kota Depok, Kota Palembang, Kota Pekanbaru, Kota Malang, Kota Samarinda, Kota Banjarmasin, Banyuwangi, Demak, Pasuruan, Kota Manado, Kota Mataram, Kota Bekasi, Kota Padang, dan juga Kudus.

Wiku mengingatkan, jika daerah memiliki keterbatasan ruangan perawatan pasien Covid, maka dapat membuka rumah sakit darurat. Selain itu, pemerintah daerah juga diminta agar berkoordinasi dengan pemerintah pusat jika menemukan kendala penanganan.

 

Lebih lanjut, Wiku juga memaparkan sebanyak 63,2 persen atau 325 kabupaten kota tercatat memiliki kematian di bawah 10. Artinya, kata dia, lebih dari setengah wilayah di Indonesia memiliki angka kematian yang sedikit. Sedangkan sebanyak 31,7 persen atau 163 kabupaten kota dilaporkan memiliki kasus kematian 11-100.

“Namun, meskipun begitu, ingat satu kematian saja terbilang nyawa. Kita tidak boleh menganggap remeh kematian meskipun sedikit,” tambahnya.

Untuk menekan angka kasus, pemerintah meminta masyarakat terbuka dan membantu petugas kesehatan dalam melakukan pelacakan. Kerjasama antara masyarakat dan pemerintah sangat penting untuk menekan angka kematian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement