Kamis 29 Oct 2020 19:24 WIB

Hidayatullah Jadikan Dakwah dan Pedidikan Lahan Jihad Utama

Hidayatullah terus mendorong terwujudnya persatuan umat.

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah KH Dr Nashirul Haq MA membuka Munas V Hidayatullah, Kamis (29/10).
Foto: Dok Hidayatullah
Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah KH Dr Nashirul Haq MA membuka Munas V Hidayatullah, Kamis (29/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah KH Dr Nashirul Haq MA  mengatakan, sebagai salah satu ormas Islam, Hidayatullah hadir bersinergi dengan pemerintah dan seluruh komponen umat untuk membangun peradaban yang agung di negeri ini. Dalam gerakannya, Hidayatullah menjadikan dakwah dan pendidikan (tarbiyah) sebagai lahan jihad utama. 

"Hidayatullah telah menjadikan tarbiyah (pendidikan) dan dakwah sebagai lahan jihad yang utama. Karena itu  mencerdaskan kehidupan bangsa, mengedukasi masyarakat dan mencerahkan ummat dengan ajaran Islam, nilai-nilai tauhid dan prinsip-prinsip ketuhanan Yang Maha Esa adalah bagian penting dari jihad," kata Nashirul. 

Hal itu disampaikan Nashirul dalam pidato sambutan pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) V Hidayatullah yang dibuka hari ini  di Kampus Pondok Pesantren Hidayatullah Depok, Jawa Barat, dan siarkan secara live melalui kanal Youtube Hidayatullah ID, Kamis (29/10).

Ia menambahkan, sebagai bagian dari kaum Muslimin, Hidayatullah menganut paham Ahlus Sunnah wal Jamaah yang meniti manhaj nabawi dan diimplementasikan dalam  konsep Sistematika Wahyu. 

 

"Hidayatullah menganggap bahwa segala upaya yang sungguh-sungguh dalam rangka terbangunnya peradaban Islam yang agung di muka bumi ini merupakan jihad fi sabilillah," ungkapnya seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Hidayatullah, kata dia, menyadari bahwa perjuangan membangun peradaban Islam merupakan agenda besar yang harus dilakukan secara bersama-sama dengan seluruh komponen ummat dan bangsa. Maka dalam hal ini, terang dia, Hidayatullah terus mendorong terwujudnya persatuan umat sebagai kunci kekuatan dan kemenangan. 

"Dengan prinsip al-Wasathiyah sebagai salah satu jatidiri, Hidayatullah mengajak ummat Islam bersikap adil dan proporsional, toleran (tasamuh) dalam menyikapi masalah khilafiyah, santun dalam menyikapi perbedaan sikap politik, mengedepankan kepentingan umat dan bangsa di atas kepentingan diri dan golongan," jelasnya. 

Munas kelima Hidayatullah ini berlangsung unik, khidmat dan penuh semarak. Secara serentak terdapat 34 kluster perwakilan wilayah DPW Hidayatullah yang mengikuti acara ini secara daring yang digelar selama tiga hari ini (29-31 Oktober 2020).

Panitia memberlakukan protokol kesehatan secara ketat baik di pusat kegiatan di Depok dan titik-titik lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement