Jumat 30 Oct 2020 06:34 WIB

Dinkes Optimalkan Skrining Covid-19 di Tempat Tujuan Wisata

Lagkah ini guna mendeteksi dini sekaligus mengantisipasi risiko penyebaran covid-19

Rep: bowo pribadi/ Red: Hiru Muhammad
Petugas gabungan operasi yustisi penegakan hukum protokol kesehatan Provinsi Jawa Tengah memberikan sanksi fisik kepada masyarakat yang kedapatan melanggar, di kawasan obyek wisata Kampoeng Banyumili, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Selasa (13/10).
Foto: Istimewa
Petugas gabungan operasi yustisi penegakan hukum protokol kesehatan Provinsi Jawa Tengah memberikan sanksi fisik kepada masyarakat yang kedapatan melanggar, di kawasan obyek wisata Kampoeng Banyumili, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Selasa (13/10).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG—Menyusul kian bertambahnya jumlah pengunjung --pada masa cuti bersama dan libur panjang akhir pekan kali ini-- Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah mengoptimlkan upaya skrining Covid-19, di tempat wisata Dusun Semilir, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang.

Lagkah ini dilakukan guna mendeteksi dini sekaligus mengantisipasi risiko penyebaran Covid-19, di tengah tingginya animo masyarakat yang ingin menikmati masa libur panjang mereka dengan berwisata.

Kepala Balai Kesehatan Indera Masyarakat (BKIM) Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Tanti Nurhayati mengatakan, sesuai hasil rapat dengan Gubernur Jawa Tengah, dalam rangka mengantisipasi penyebaran Covid-19, pada masa libur panjang kali ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah akan memperbanyak skrining.

Langkah deteksi dini tersebut penting dilakukan di sejumlah lokasi, seperti di pintu- pintu masuk Jawa Tengah, seperti terminal kedatangan maupun rest area. Termasuk di tempat- tempat tujuan wisata atau tempat yang diperkirakan orang akan banyak berkerumun.

“Salah satunya adalah skrining yang dilakukan petugas Posko Kesehatan Dinkes Provinsi Jawa Tengah, di lokasi tempat wisata Dusun Semilir, di wilayah Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang ini,” ungkapnya, Kamiis (29/10).

Secara teknis, jelas Tanti, skrining dimulai dari pengukuran suhu tubuh. Di tempat wisata Dusun Semilir ini, sasarannya adalah pengunjung dengan suhu tubuh 36,8 derajat Celcius, pengunjung berasal dari zona merah penyebaran Covid-19 serta pengunjung berusia lanjut (lansia) maupun pengunjung yang memiliki risiko tinggi lainnya.

Jika ditemukan sasaran tersebut, maka skrining akan dilakukan dengan rapid tes terlebih dahulu. Dari rapid tes tersebut kemudian akan menjadi dasar bagi petugas dinkes untuk melakukan tindaklanjut penanganannya.

 “Kalau memang hasil tes cepat yang bersangkutan non reaktif, maka pengunjung diberikan izin untuk melanjutkan aktivitas wisatanya. Tetapi jika hasil tes cepat tersebut reaktif maka akan dilakukan pemeriksaan lanjutan melalui swab atau tes usap,” tegasnya.

Ia juga mengatakan, Posko Kesehatan untuk melakukan skrining di Dusun Semilir dibuka mulai (28/10) sampai dengan 1 November 2020 atau selama lima hari. Setiap hari Posko Kesehatan Dinkes Provinsi Jawa Tengah dibuka menyesuaikan dengan jam operasional tempat wisata tersebut atau rata- rata mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB.

Proses skrining tidak dilakukan kepada semua pengunjung, namun random atau mereka yang saat dilakukan skrining awal oleh petugas pengelola Dusun Semilir suhu tubuhnya mencapai 36,8 derajat Celcius. Selanjutnya pengunjung yang bersangkutan diarahkan petugas untuk menjalani skrining lanjutan di Posko Kesehatan Dinkes Provinsi Jawa Tengah.

Dalam upaya ini, BKIM Dinkes Prov Jawa Tengah vokus pada skrining dan pemeriksaan lanjutan. Terkait dengan kepatuhan dan kedisiplinan para pengunjung dalam melaksanakan protocol kesehatan (prokes) menjadi kewenangan pengelola tempat wisata.

Pada hari pertama dilakukan skrining, lanjut Tanti, ada hasil skrining yang reaktif dan kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan swab pada salah satu pengunjung. Pada hari pertama ditemukan satu orang yang reaktif dan ditindaklanjuti dengan tes usap.

Dalam melaksanakan skrining ini, Posko Kesehatan Dinkes Provinsi Jawa Tengah juga didukung oleh peralatan yang memadai. Setiap hari rata- rata membawa 500 rapid tes dan jika jumlah tersebut kurang bisa ditambah lagi. “Pelayanan di posko ini juga bekerja sama dengan Dinkes Kabupaten Semarang dan Puskesmas terdekat,” tambahnya.

Sementara itu, pada hari kedua cuti bersama dan libur panjang akhir pekan ini, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melakukan monitoring ke tempat wisata, di Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal.

Di lokasi wisata River Walk, gubernur beserta istri Siti Atikoh melihat langsung penerapan prokes oleh pengelola. “Tadi bagus ada pengecekan suhu dan selanjutnya saya ingin melihat penerapa prokes yang lain,” ungkapnya.

Kepada gubernur, pengelola River Walk, Linda menyampaikan, guna mengantisipasi risiko penularan pengelola memastikan prokes diterapkan dengan ketat di tempat wisata tersebut. “Kalau masuk ke wahana permainan, selain yang air, itu di cek suhunya. Demikian di wahan yang lain,” katanya.

Gubernur juga berpesan, agar pengelola tidak kendur dalam mematuhi prokes pencegahan Covid-19 dengan membatasi jumlah pengunjung. Termasuk mematuhi protokol kesehatan seperti mengenakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun.   “Saya minta jangan sampai terlalu banyak menerima pengunjung hingga area wisata menjadi penuh. Karena berpotensi penularan Covid-19,” katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement