Jumat 30 Oct 2020 04:50 WIB

AS Unggul di Perang Udara, Rusia Unggul di Konflik Darat

Pasukan Rusia disebut lebih kuat di darat daripada di udara atau laut

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Militer Rusia memasang rudal di pesawat Sukhoi untuk menyerang basis ISIS di Suriah. Pasukan Rusia disebut lebih kuat di darat daripada di udara atau laut. Ilustrasi.
Foto: Reuters
Militer Rusia memasang rudal di pesawat Sukhoi untuk menyerang basis ISIS di Suriah. Pasukan Rusia disebut lebih kuat di darat daripada di udara atau laut. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW - Rusia dapat dikatakan sebagai negara yang memiliki persenjataan darat canggih yang berbeda dari pasukan darat Amerika Serikat (AS). Hal itu dikarenakan karena geografi, pengalaman sejarah, keadaan strategis, dan doktrin militer yang berbeda.

Dalam tulisan yang diunggah National Interest belum lama ini, pengamat militer Sebastien Roblin menyebut AS unggul dalam kekuatan di udara dengan senjatanya yang sangat terlatih dan mahal. Sebaliknya, Rusia telah berperang hampir di semua perang di sepanjang perbatasannya melalui darat.

Baca Juga

"Pasukan Rusia lebih kuat di darat daripada di udara atau laut," ungkap peraih master resolusi konflik di Georgetown University ini.

Secara historis Rusia telah menerjunkan pasukan wajib militer yang besar dengan mengandalkan volume senjata yang lebih besar dan kemauan untuk menimbulkan banyak korban jiwa untuk membanjiri pasukan musuh. Dalam beberapa hal, militer Rusia telah berkembang pesat ke arah model Barat.

Angkatan darat Rusia tengah beralih ke persentase personel kontrak profesional yang lebih tinggi. Kendaraan lapis baja Rusia baru seperti tank T-14 Armata dan kendaraan tempur infanteri Kurganets menunjukkan penekanan yang lebih besar pada kemampuan bertahan. Moskow juga tengah bereksperimen dengan mengerahkan brigade dan kelompok taktis batalion yang lebih kecil dan lebih fleksibel daripada divisi besar Perang Dingin.

Meskipun demikian, perbedaan mencolok tetap ada. Rencana perang Pentagon bergantung pada kekuatan udara untuk dengan cepat menguasai wilayah udara yang diperebutkan dan secara metodis memilih target darat. Sedangkan pasukan darat bergerak ke garis depan.

Pasukan darat Rusia tidak dapat mengasumsikan superioritas udara. Dengan demikian Rusia berinvestasi jauh lebih banyak dalam kemampuan pertahanan udara serta rudal artileri dan balistik untuk memberikan tembakan jarak jauh.

Menurut pengamat militer yang dilansir laman National Interest, ada empat sistem darurat perang utama Rusia saat ini. Sistem ini menggambarkan perbedaan berkelanjutan antara kemampuan militer Barat dan Rusia.

Keempat senjata tersebut yakni tank T-72B3 dan T-90, BM-30 Smerch, Sistem Rudal Balistik Iskander, dan Sistem Rudal Permukaan ke Udara S-400.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement