Kamis 29 Oct 2020 12:25 WIB

UGM Terima Bantuan Mesin RNA dan Reagen PCR

UGM juga mengembangkan alat deteksi Covid-19 lewat hembusan nafas yang dinamakan Geno

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agus Yulianto
 Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Panut Mulyono.
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Panut Mulyono.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas Gadjah Mada (UGM) menerima bantuan senilai Rp 1,85 miliar dari PT BNI (Persero) Tbk. Bantuan yang diberikan berupa satu unit mesin RNA dan 2000 Reagen PCR itu dalam rangka ikut tanggulangi pandemi Covid-19 di Indonesia.

Rektor UGM, Prof. Panut Mulyono, menyampaikan, apresiasi dan ucapan terima kasih kepada BNI. Sebab, ini menjadi yang kesekian kalinya menyerahkan bantuan selama masa pandemi berlangsung, dan bantuan ini akan dimanfaatkan sebaik baiknya.

Dia menilai, bantuan berupa reagen PCR sangat diperlukan dalam melakukan pendataan dan pemetaan pasien terpapar Covid-19. Bahkan, alat PCR kini merupakan salah satu yang dipercayakan untuk mengetahui seseorang terinfeksi Covid-19 atau tidak.

"UGM juga mengembangkan alat deteksi Covid-19 lewat hembusan nafas yang dinamakan Genose yang saat ini memasuki uji tahap akhir. Kita harapkan untuk sekali uji dengan alat ini nantinya jauh lebih murah," kata Panut, Selasa (27/10).

Head of Region BNI Kanwil Yogyakarta Moh Hisyam menuturkan, bantuan terkumpul memang untuk ikut serta menanggulangi Covid-19. Berbagai bantuan sebelumnya juga diserahkan ke beberapa rumah sakit seperti RS sardjito dalam bentuk reagen PCR. 

"Terima kasih UGM sebagai mitra sudah menerima bantuan kita dan melaksanakan tugas untuk bersama-sama menanggulangi penularan Covid-19," ujar Hisyam.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement