Kamis 29 Oct 2020 06:06 WIB

Bandara Heathrow tak Lagi Jadi Bandara Tersibuk di Eropa

Heathrow melaporkan kerugian sebelum pajak sebesar 1,52 miliar pound.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
Bandara Heathrow
Foto: cheapticketfor.com
Bandara Heathrow

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Bandara Heathrow London mengatakan telah kehilangan tempatnya sebagai tempat tersibuk di Eropa, Rabu (28/10). Posisi tersebut telah diambil oleh Bandara Charles de Gaulle di Paris akibat pandemi Covid-19.

"Bandara hub Inggris tidak lagi menjadi bandara tersibuk di Eropa, pesaing seperti Charles de Gaulle telah melampaui kami dalam hal jumlah penumpang karena mereka mendapat manfaat dari rezim pengujian," kata Heathrow dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga

Tempat penyambung transportasi udara ini harus menghentikan penerbangan akibat penyebaran virus korona. Inggris pun telah gagal menyetujui pengujian penumpang yang dapat mengurangi persyaratan karantina.

Heathrow mengatakan, pihaknya memperkirakan jumlah penumpang turun lebih dari perkiraan sebelumnya dan rebound lebih lambat pada 2021. Bandara sekarang mengharapkan untuk melayani 22,6 juta penumpang tahun ini dan 37,1 juta pada tahun 2021.

 

Kondisi ini turun dari perkiraan Juni sebesar 29,2 juta hingga 62,8 juta. Perkiraan untuk tahun ini menunjukkan penurunan 72 persen dari 2019.

Penerbangan komersial anjlok tahun ini karena pemerintah menerapkan pembatasan perjalanan dan penumpang membatalkan penerbangan di tengah upaya untuk mengendalikan penyebaran Covid-19. Beberapa negara telah berusaha menghidupkan kembali pasar dengan menerapkan aturan pengujian penumpang yang mengurangi atau menghilangkan kebutuhan karantina.

Meskipun ada tekanan dari industri perjalanan, Inggris masih mengharuskan wisatawan dari sebagian besar negara untuk mengisolasi diri selama 14 hari setelah kedatangan. Keputusan ini membuat sebagian besar perjalanan bisnis dan liburan tidak praktis.

"Tanpa langkah cepat untuk menguji, Inggris akan tertinggal lebih jauh di belakang pesaing Eropa dan pemulihan ekonomi akan gagal dimulai," ujar Heathrow.

Heathrow melaporkan kerugian sebelum pajak sebesar 1,52 miliar pound selama sembilan bulan pertama tahun ini. Kenaikan tersebut cukup besar dibandingkan dengan kerugian 76 juta pound pada periode yang sama pada 2019.

Pendapatan pun turun 59 persen menjadi 2,3 miliar pound. Sedangkan jumlah penumpang yang menggunakan Heathrow selama sembilan bulan tersebut turun 69 persen menjadi 19 juta.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement