Rabu 28 Oct 2020 23:56 WIB

Tren Penggunaan Masker di Sulsel Menurun 10 Persen

Penurunan penggunaan masker di Sulsel terjadi dalam dua pekan terakhir

Petugas gabungan melakukan pemeriksaan wajib penggunaan masker kepada pengendara di perbatasan Kabupaten Gowa dengan Makassar, Sulawesi Selatan. Ketua Tim Konsultan Satgas Penanganan COVID-19 Sulsel, Prof Ridwan Amiruddin mengungkapkan bahwa tren kesadaran penggunaan masker semakin menurun berdasarkan survei yang telah dilakukan.
Foto: ANTARA/Abriawan Abe
Petugas gabungan melakukan pemeriksaan wajib penggunaan masker kepada pengendara di perbatasan Kabupaten Gowa dengan Makassar, Sulawesi Selatan. Ketua Tim Konsultan Satgas Penanganan COVID-19 Sulsel, Prof Ridwan Amiruddin mengungkapkan bahwa tren kesadaran penggunaan masker semakin menurun berdasarkan survei yang telah dilakukan.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Ketua Tim Konsultan Satgas Penanganan COVID-19 Sulsel, Prof Ridwan Amiruddin mengungkapkan bahwa tren kesadaran penggunaan masker semakin menurun berdasarkan survei yang telah dilakukan.

Persentase indeks penggunaan masker di masyarakat itu menurun dari 87 persen menjadi 77 persen.

"Persentasenya sekarang tinggal 77 persen, sebelumnya bisa di angka 87 persen. Ini menurun sejak 2-3 pekan terakhir," ujarnya di Makassar, Rabu (28/10).

Survei yang dilakukan setiap pekan itu menemukan penurunan kesadaran penggunaan masker hampir setiap titik-titik keramaian Sulsel, khususnya di Makassar.

Menurut Pakar Epideomologi Universitas Hasanuddin ini, penggunaan masker juga harus menggunakan penggunaannya secara tepat dan benar. Penggunaan yang kurang tepat tentu akan berpengaruh terhadap efektifitas fungsi penggunaan masker dalam menangkal penyebaran virus corona.

Prof Ridwan mengurai bahwa ada beberapa masker yang direkomendasikan yakni masker kain tiga lapis dan masker bedah (berwarna hijau atau biru).

Sedangkan ada juga masker yang tidak direkomendasikan seperti masker scuba karena dinilai tidak memberikan efek perlindungan namun hanya bersifat aksesoris saja.

Pada penggunaan masker secara benar, masker harus menutup rapat pinggiran muka khusunya menutupi hidung dan mulut sebagai media penyebaran virus, bukan hanya corona tetapi juga penyakit lainnya seperti flu dan batuk.

"Masker itu tidak digantung di leher dan dagu. Efektivitas penggunaan masker bisa 4-7 jam, sangat tergantung misalnya kita berkeringat, tentu itu tidak boleh digunakan terlalu lama dan segera harus diganti," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement