Rabu 28 Oct 2020 21:23 WIB

Iran Siapkan Solusi Konflik Armenia-Azerbaijan

Perwakilan Iran akan mengunjungi Armenia dan Azerbaijan

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Foto selebaran yang disediakan oleh Kementerian Pertahanan Armenia pada (6/10/2020) menunjukkan tentara Armenia yang diduga selama bentrokan militer dengan tentara Azeri di sepanjang garis kontak Republik Nagorno-Karabakh yang memproklamirkan diri (juga dikenal sebagai Artsakh). Bentrokan bersenjata meletus pada 27 September 2020 dalam konflik teritorial yang membara antara Azerbaijan dan Armenia atas wilayah Nagorno-Karabakh di sepanjang garis kontak Republik Nagorno-Karabakh yang memproklamirkan diri.
Foto: EPA-EFE/ARMENIA DEFENCE MINISTRY PRESS
Foto selebaran yang disediakan oleh Kementerian Pertahanan Armenia pada (6/10/2020) menunjukkan tentara Armenia yang diduga selama bentrokan militer dengan tentara Azeri di sepanjang garis kontak Republik Nagorno-Karabakh yang memproklamirkan diri (juga dikenal sebagai Artsakh). Bentrokan bersenjata meletus pada 27 September 2020 dalam konflik teritorial yang membara antara Azerbaijan dan Armenia atas wilayah Nagorno-Karabakh di sepanjang garis kontak Republik Nagorno-Karabakh yang memproklamirkan diri.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran menyiapkan proposal untuk solusi permanen dalam konflik Nagorno-Karabakh antara Armenia dan Azerbaijan. Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif, menyatakan, wakilnya melakukan kunjungan kedua negara, Selasa (27/10).

Dikutip dari Daily Sabah, Zarif mengatakan kepada televisi pemerintah, sang wakil menteri, Seyed Abbas Araghchi, akan mengunjungi Baku dan Yerevan dalam beberapa hari mendatang. Dia bertugas mempresentasikan rencana tersebut kepada otoritas Azerbaijan dan Armenia.

Baca Juga

Menurut Zarif, konflik harus diselesaikan melalui jalur diplomatik damai. Dia meminta Yerevan menghormati keutuhan wilayah Azerbaijan yang merujuk pada Nagorno-Karabakh sebagai wilayah Baku meski dipimpin dan mayoritas penduduknya etnis Armenia.

Kantor berita resmi Iran IRNA, melaporkan, juru bicara Kementerian Luar Negeri, Saeed Khatibzadeh, Araghchi dijadwalkan mengunjungi Azebaijan, Armenia, Rusia, dan Turki, untuk mempromosikan inisiatif Iran. Langkah itu akan menjadi kali keempat upaya pembicaraan gencatan senjata yang ditengahi pihak asing. Sebelumnya, Rusia telah dua kali dan Amerika Serikat sekali terlibat pembicaraan gencatan senjata, semuanya telah gagal menahan gempuran antara kedua negara. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement