Rabu 28 Oct 2020 11:55 WIB

Satgas Ingatkan Pemda Tak Lengah Sikapi Zonasi

Satgas ingatkan Pemda soal zonasi karena peningkatan zona oranye

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito ingatkan Pemda soal zonasi karena peningkatan zona oranye
Foto: istimewa
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito ingatkan Pemda soal zonasi karena peningkatan zona oranye

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Melihat peta zonasi risiko pada pekan ini, menunjukkan perkembangan siginifikan pada zona merah atau risiko tinggi. Zona merah sebaran daerahnya turun dari 32 menjadi 20. Namun ternyata pada zona oranye atau risiko sedang meningkat dari 344 menjadi 360 atau 70 persen dari seluruh kabupaten/kota di Indonesia saat ini berada di zona oranye. 

"Ini adalah bukti bahwa banyak daerah yang terlena karena tidak masuk pada zona merah. Ingat, zona oranye juga masih berbahaya dan berisiko terjadi peningkatan penularan. Jika tidak waspada dan terus lengah, maka kabupaten/kota di zona oranye sewaktu-waktu  dapat berpindah ke zona merah," ucap Wiku. 

Pada pekan ini juga terjadi perubahan pada zona hijau. Terjadi penurunan drastis jumlah daerah pada zona hijau atau tidak ada kasus baru, dari 12 menjadi 7. Dan pada zona hijau tidak terdampak menurun dari 13 menjadi 12 kabupaten/kota. Yang perlu menjadi perhatian katanya, terdapat 4 kabupaten/kota yang sebelumnya tidak ada kasus baru kini masuk zona oranye. 

Keempatnya ialah Bengkulu Selatan (Bengkulu), Tojo Una-Una (Sulawesi Tengah), Pulau Taliabu (Maluku Utara) dan Mbramo Tengah (Papua). Lalu ada dua kabupaten/kota yang sebelumnya zona hijah tidak ada kasus baru, kini masuk zona kuning yakni Lebong (Bengkulu) dan Lingga (Kepulauan Riau). 

"Dan ada 1 kabupaten/kota yang sebelumnya tidak pernah ada kasus Covid-19 menjadi ada dan masuk ke zona kuning yaitu Natuna di Kepulauan Riau," sebut Wiku. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement