Rabu 28 Oct 2020 11:00 WIB

Ini Tujuan Mayoritas Penumpang Kereta Api dari Jakarta

Lonjakan terjadi pada tujuan Purwokerto, Semarang, Yogyakarta dan Solo

Rep: Febryan A/ Red: Bilal Ramadhan
Calon penumpang kereta mengantre untuk melakukan rapid test di Stasiun Senen, Jakarta, Senin (26/10).
Foto: Prayogi/Republika
Calon penumpang kereta mengantre untuk melakukan rapid test di Stasiun Senen, Jakarta, Senin (26/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memasuki periode libur panjang akhir Oktober, ribuan orang mulai meninggalkan Jakarta dengan menggunakan kereta api pada Selasa (27/10). Mayoritas penumpang bertolak menuju delapan kota di empat provinsi di pulau Jawa.

Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Eva Chairunisa, mengatakan, untuk tujuan jarak menengah, lonjakan penumpang terjadi pada perjalanan menuju Kota Bandung dan Cirebon, Jawa Barat.

Sedangkan untuk tujuan jarak jauh, lonjakan terjadi pada tujuan Purwokerto, Semarang, dan Solo, Jawa Tengah. Lalu tujuan Yogyakarta. "Serta Malang dan Surabaya, Jawa Timur," kata Eva kepada Republika, Selasa (2/10).

Pada Selasa, kata Eva, tercatat sebanyak 9.374 penumpang kereta api berangkat dari Jakarta. Mereka berangkat dari Stasiun Gambir, Pasar Senen dan Jakarta Kota.

Peningkatan penumpang yang lebih besar, lanjut dia, diprediksi bakal terjadi hari ini, Rabu (28/10). Sebab, sebanyak 9.284 tiket atau 95 persen dari tiket yang tersedia sudah dibeli penumpang.

"Angka ini masih akan bertambah mengingat penjualan tiket dilakukan secara online dan go show sebelum 3 jam keberangkatan KA," kata Eva.

Eva menambahkan, kapasitas kereta tetap dibatasi 70 persen dari kapasitas maksimal. Tujuannya untuk memastikan penumpang menjaga jarak fisik sesuai protokol kesehatan pencegahan Covid-19 selama dalam perjalanan. Penumpang juga diminta membawa hasil tes rapid maupun PCR.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah menghimbau warganya untuk tetap di rumah saja pada saat libur panjang akhir Oktober 2020. Imbauan itu dilakukan untuk meredam penularan Covid-19 di DKI Jakarta yang masih tinggi. Apalagi kerap ada lonjakan kasus Covid-19 setelah libur panjang.

Pemerintah pusat memutuskan 28 Oktober dan 30 Oktober 2020 sebagai cuti bersama Maulid Nabi Muhammad SAW. Sehingga, akan ada libur panjang selama lima hari, yakni sejak 28 Oktober hingga 1 November 2020.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement