Rabu 28 Oct 2020 10:06 WIB

Pemuda Azerbaijan Antre Daftar Perang Lawan Armenia

Konflik Azerbaijan versus Armenia belum juga menemukan titik terang untuk selesai

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Elba Damhuri
Pemandangan kebakaran di wilayah pabrik lokal setelah penembakan baru-baru ini selama pertempuran di wilayah separatis Nagorno-Karabakh, di Terter, Azerbaijan, Senin, 19 Oktober 2020. Laporan penembakan baru pada hari Senin menantang gencatan senjata baru- kebakaran dalam konflik di wilayah separatis Nagorno-Karabakh, tempat pertempuran sengit antara pasukan Armenia dan Azerbaijan berkecamuk selama lebih dari tiga minggu.
Foto: AP/Aziz Karimov
Pemandangan kebakaran di wilayah pabrik lokal setelah penembakan baru-baru ini selama pertempuran di wilayah separatis Nagorno-Karabakh, di Terter, Azerbaijan, Senin, 19 Oktober 2020. Laporan penembakan baru pada hari Senin menantang gencatan senjata baru- kebakaran dalam konflik di wilayah separatis Nagorno-Karabakh, tempat pertempuran sengit antara pasukan Armenia dan Azerbaijan berkecamuk selama lebih dari tiga minggu.

IHRAM.CO.ID -- Konflik Azerbaijan versus Armenia belum juga menemukan titik terang untuk selesai. Kedua negara masih merasa benar dengan sikapnya dan tidak kirim sinyal perdamaian.

Perang yang terjadi di Azerbaijan disebut tidak membuat rakyat Azerbaijan panik hingga ketakutan. Warga Azerbaijan, terlebih yang masih tergolong berusia muda justru berbondong-bondong mendaftarkan diri untuk turut serta dalam perang demi menjaga daerah mereka.

Hal ini dikisahkan Mantan Duta Besar Indonesia untuk Azerbaijan, Husnan Bey Fananie, yang mengatakan banyak warga Azerbaijan justru mendaftarkan diri untuk ikut perang melawan Armenia. Serangan-serangan Armenia ke Azerbaijan disebutnya malah semakin memantapkan alasan rakyat untuk mengusir tentara Armenia.

"Ini yang ditunggu-tunggu, untuk mengusir penjajah yang ada di negara mereka. Semua orang datang mendaftarkan diri menjadi relawan tanpa diminta. Saya punya staf, 12 orang dari Armenia yang berumur 35 tahun ke bawah ada enam, Itu enam-enamnya keluar mendaftar untuk perang," jelas Husnan Bey Fananie, Selasa (27/10)

 

Husnan juga mengaku mendapat kabar terbaru dari anaknya yang saat ini kuliah di Azerbaijan tentang banyaknya mahasiswa yang mendaftar untuk ikut perang.

"Baru tepon anak saya sendiri putra saya kuliah di Universitas di Azerbaijan mengatakan keadaan di sana aman. Semua orang ingin membela negara, semua mahasiswa mendaftarkan jadi relawan. Setiap hari meyel-yelkan seruan nasionalisme," ungkapnya.

Dubes yang baru menyelesaikan masa baktinya tahun 2020 ini juga mengharap agar Indonesia terus aktif dalam mendukung perdamaian antara dua negara tersebut. Indonesia dikatakannya memiliki hubungan yang baik dengan Azerbaijan dan Armenia sehingga perlu memiliki andil dalam menyelesaikan konflik.

"Azerbaijan punya beragam etnik, budaya dan agama seperti Indonesia. Di Azerbaijan ada Kristen, Katolik, Islam yang terbagi lagi jadi Sunni dan Syiah, Yahudi juga ada. Kesamaan ini juga jadi kekuatan kita untuk bisa jadi penengah dan saat ini pun Indonesia sedang melaksanakan tugas itu," jelasnya.

BACA JUGA: Update Isu-Isu Internasional Persepektif REPUBLIKA.CO.ID yang Balance, Fair, dan Tajam di Tautan Ini

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement