Rabu 28 Oct 2020 06:01 WIB

BSC Dorong Lahirnya Startup dari Kampus UBSI

Ada tiga faktor sukses startup di Indonesia.  

Mahasiswa UBSI.
Foto: Dok UBSI
Mahasiswa UBSI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) merupakan kampus yang sangat memperhatikan perkembangan zaman. 

Saat ini, masyarakat Indonesia dan dunia memasuki era industri digital/industri 4.0. Salah satunya ditandai dengan makin banyaknya lahir usaha rintisan (startup). Hal tersebut menjadi perhatian sendiri bagi Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) dengan mendirikan lembaga yang bernama BSI Startup Center (BSC).

“Dewasa ini, sesuai dengan kemajuan zaman di era digital dan industri 4.0, makin banyak anak muda yang tertarik mengembangkan startup. Fakta menunjukkan banyak startup yang sukses dan dibeli oleh group pengusaha besar dengan harga yang sangat tinggi bahkan fantastis,” kata Warek Bidang Kemahasiswaan UBSI yang membawahi BSC, Suharyanto, Selasa (27/10).

Ia menambahkan, Kampus UBSI mendirikan BSI Startup Center (BSC) yang bertujuan mendorong lahirnya para startup dari kampus. “Tugas BSC  melakukan coaching untuk para mahasiswa UBSI yang menekuni usaha rintisan (startup).

Melalui BSI Startup Center (BSC), Kampus UBSI mendorong para mahasiswanya agar merintis dan mengembangkan startup,” ujarnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Suharyanto menjelaskan, startup selalu indentik dengan  dunia digital, teknologi informasi  dan  aplikasi.  “Oleh karenanya BSC yang didirikan pada tahun 2016  mempunyai tugas dan  fungsi untuk memberikan coaching, pembinaan, pendampingan dan mentoring kepada para mahasiswa  yang sudah memiliki usaha ristisan (startup) di bidang teknologi informasi,” tuturnya.

Ia menyebutkan, pendampingan melingkupi antara lain,  pengembangan usaha, strategi marketing ataupun digital marketing sampai dengan  pencarian investor, dan lain-lain.

UBSI giat memperkenalkan BSI Startup Center kepada mahasiswa baru, termasuk mahasiswa baru tahun kuliah 2020/2021. 

Hal itu dilakukan melalui Seminar Motivasi (SEMOT).  “Seminar Motivasi (SEMOT) yang diselengarakan oleh Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) merupakan kegiatan yang dilaksanakan setiap tahunnya untuk menyambut mahasiswa baru (maba). Guna menumbuhkan semangat belajar maba, semot UBSI selalu menghadirkan para motivator terbaik Indonesia,” kata Suharyanto.

Pada SEMOT tersebut, Tim BSC menyampaikan visi misi dan tujuan dibentuknya BSC. “Kami berharap BSC  menjadi penggerak startup bagi semua mahasiswa dan alumni UBSI. Kami  mengajak para mahasiswa UBSI agar mulai membangun bisnis digital khususnya di bidang mobile application. Mengingat saat ini mobilitas semua orang sudah sangat tinggi, diharapkan BSC bisa menjadi sarana penggerak startup bagi semua mahasiswa BSI dan alumni,” ujar Suharyanto.

Dalam kesempatan terpisah, Anik Andriani, kaprodi Sistem Informasi Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Kampus Yogyakarta mengemukakan, tips sukses dalam membangun startup adalah memahami dulu apa itu startup, memantapkan niat, membuat business plan, memastikan produk yang dipilih adalah kebutuhan banyak orang, carilah partner kerja yang cocok, evaluasi dan jangan cepat puas.

Ia menjelaskan, ada tiga faktor sukses startup di Indonesia.  Yang pertama, yakni sumber daya manusia yang meliputi usia, pendidikan, pengalaman, dan kemampuan non formal. 

Faktor sukses yang kedua adalah infrastruktur komunikasi yang terdiri dari Broadband Availibility, Speed, dan Price. Sedangkan faktor yang ketiga ialah Cyber Security di antaranya Confidentiality, Integrity, Availibility. 

“Dari semua analisa faktor kesuksesan startup yang paling berpengaruh dalam membangun sebuah startup adalah working experience, sehingga sangat dibutuhkan SDM yang berpengalaman di bidang startup yang dipilih,” imbuh Anik  dalam webinar NEXT (Notable Expert Talk) bertajuk ‘Peluang Aplikasi Startup di Masa Pandemi Covid-19’  yang diselenggarakan pada Rabu (22/8).

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengemukakan, Indonesia saat ini memiliki 2.193 startup. “Ada satu decacorn. Ada empat unicorn. Tapi itu juga belum cukup,"  kata Joko Widodo saat memberikan pidato sambutan di acara Digital Economy Summit 2020 di Ballroom Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis (27/2/2020). 

Jokowi berharap akan lahir lebih banyak lagi startup di Tanah Air. Ia juga berharap agar startup tersebut menghasilkan produk yang tidak hanya berkontribusi dalam ekonomi digital tapi juga menyelesaikan masalah krusial di masyarakat.

”Misalnya meningkatkan akses pendidikan untuk masyarakat tidak mampu dan terpencil, menyediakan pendanaan untuk usaha mikro dan usaha kecil, termasuk crowd funding," jelas Jokowi.

Suharyanto mengemukakan, UBSI sebentar lagi membuka Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) tahun kuliah 2021/2022.

UBSI saat ini mempunyai 3 (tiga) Fakultas yaitu: FTI (Fakultas Teknik & Informatika), FEB (Fakultas Ekonomi & Bisnis) dan FKB (Fakultas Komunikasi & Bahasa) serta  ada 22 Program Studi (Prodi) pilihan.  Kampus UBSI berjumlah 35  dan tersebar di 20  kota di Jawa dan Kalimantan.

Kampus UBSI didukung  enam lembaga yang sangat peduli pada keberhasilan mahasiswanya. Baik  sebagai SDM kompeten yang siap berkiprah di berbagai perusahaan BUMN dan swasta, maupun menjadi pengusaha dan pemuda yang mampu menghasilkan inovasi-inovasi yang tepat guna dann bisnis rintisan (startup).  

Keenam lembaga itu adalah  BSI Career Center (BCC), BSI Entrepreneur Center (BEC), BSI StarUp Center (BSC), BSI Inovasi Center (BIC), LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi-BSI) dan LBA (Lembaga Bahasa Asing-BSI). “Karena itu, untuk kamu para siswa kelas XII SLTA dan sederajat, ayo bersiap-siap untuk mendaftar di perguruan tinggi terkemuka UBSI. Jadilah mahasiswa UBSI angkatan tahun kuliah 2021/2022, dan raihlah bekal sukses sebagai profesional maupun menjadi seorang wirausahawan muda,  inovator yang andal atau pencipta bisnis rintisan (startup),” kata Suharyanto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement