Rabu 28 Oct 2020 04:02 WIB

Masyarakat Yakin Harga Rumah Naik Saat Pandemi Berakhir

Harga rumah atau properti relatif stagnan sejak 2013.

Rumah (ilustrasi)
Foto: Business Wire
Rumah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP Realestat Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida mengungkapkan masyarakat melihat ketika pandemi Covid berakhir kemungkinan harga properti melonjak.

"Memang dari masyarakat sendiri melihatnya bahwa ketika pandemi Covid berakhir pasti akan terjadi lonjakan harga properti," ujar Paulus Totok dalam diskusi daring di Jakarta, Selasa (27/10).

Baca Juga

Menurut dia, mengapa kemungkinan terjadi lonjakan harga? Karena sejak 2013 sampai hari ini relatif harga properti dalam kondisi stagnan.

Biasanya harga stagnan dalam sektor properti terjadi selama 2-3 tahun. Namun sekarang terjadi dalam waktu 6-7 tahun.

Selain itu pelaku properti memperkirakan juga para investor asing yang sudah melakukan persiapan untuk membuka perumahan baru di Indonesia. Contohnya di Tangerang Selatan, dengan demikian ini sangat optimistis dengan kondisi yang ada.

Menurut Ketua Umum REI tersebut, penjualan properti di kuartal II sempat mengalami penurunan namun pada kuartal III sudah mengalami peningkatan lagi.

Paulus Totok mencontohkan Summarecon melakukan penjualan tiga kluster perumahan langsung terjual habis dalam sehari. Kemudian Ciputra melakukan penjualan akhir-akhir ini sangat laku keras.

"Yang namanya pandemi pasti awal dan akhir, kita optimistis melalui pameran Property Fiesta Virtual Expo 2020 ini bahwa penjualannya akan luar biasa karena masyarakat sudah menilai sendiri inilah momentum yang tepat untuk membeli properti," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement