Selasa 27 Oct 2020 17:04 WIB

Waskita Ungkap Rencana Strategis untuk Tahun Depan 

Proyek infrastruktur masih menjadi sasaran bagi Waskita Karya pada tahun depan.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
PT Waskita Karya (Persero) memiliki strategi baru dalam meningkatkan pendapatan perusahaan. Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono mengatakan Waskita berupaya meningkatkan perolehan kontrak baru dari proyek-proyek non invetasi dalam proyek konstruksi.
Foto: Okky Lukmansyah/Antara
PT Waskita Karya (Persero) memiliki strategi baru dalam meningkatkan pendapatan perusahaan. Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono mengatakan Waskita berupaya meningkatkan perolehan kontrak baru dari proyek-proyek non invetasi dalam proyek konstruksi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Waskita Karya (Persero) memiliki strategi baru dalam meningkatkan pendapatan perusahaan. Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono mengatakan Waskita berupaya meningkatkan perolehan kontrak baru dari proyek-proyek non invetasi dalam proyek konstruksi. Sebelumnya, kata Destiawan, proyek-proyek noninvetasi mayoritas didapat dari investasi anak usaha, khususnya yang berkaitan dengan proyek jalan tol.  

"Ke depan kita akan menurunkan untuk invetasi tol dan kita tingkatkan proyek konvensional, baik proyek pemerintah, BUMN, dan swasta sehingga proses bisnis akan menjadi seimbang," ujar Destiawan saat paparan publik Waskita Karya di Jakarta, Selasa (27/10).

Baca Juga

Destiawan menyebut proyek-proyek infrastruktur masih menjadi sasaran bagi perusahaan pada tahun depan. Selain itu, ucap Destiawan, Waskita juga berupaya melakukan proses divestasi pada lima ruas jalan tol yang dimiliki. Ia tak menampik jika tidak semua ruas tol yang ditawarkan akan selesai pada tahun ini akibat dampak pandemi.  

"Kemungkinan tidak tercapai semua akibat pandemi, tahun depan kami lakukan lagi sesuai ruas sudah selesai, yang kami tawarkan itu ruas yang sudah 100 persen beroperasi," ucap dia. 

Oleh karena itu, Destiawan menyambut positif rencana pembentukan Sovereign Wealth Fund (SWF) demi mempercepat proses divestasi jalan tol Waskita. Destiawan menyebut 16 ruas yang dimiliki cukup membebani kondisi arus kas perusahaan. Ia berharap proses divestasi bisa lebih cepat berjalan pada tahun depan.  

Ia menjelaskan dana dari divestasi nantinya akan digunakan perusahaan untuk proses investasi perusahaan untuk proyek konvensional.  Destiawan menyebut proses penggalangan dana di pasar modal belum akan terjadi pada tahun ini. Perusahaan berencana baru akan menerjunkan anak usahanya melantai di Bursa Efek Indonesia pada 2021.  

"Rencana penggalangan dana pasar modal dalam waktu dekat, sampai akhir tahun mungkin belum, tapi awal tahun kita harapkan kita akan lihat situasi dan mungkin kami harap salah satu anak usaha akan kita IPO untuk menambah kemampuan Waskita dalam mengembangkan bisnis," lanjutnya.  

Destiawan belum menyebut anak usaha yang akan melantai mengingat masih akan melihat kondisi terkini dari anak usaha tersebut. Waskita, kata dia, masih melakukan analisa mendalam terkait rencana anak usaha yang akan melantai tersebut.  

"Targetnya belum bisa kami sampaikan karena masih melihat dulu kondisi perusahaan. Sekarang kami lagi melakukan perisapan supaya target yang kami dapat bisa maksimal," kata Destiawan menambahkan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement