Selasa 27 Oct 2020 12:24 WIB

Arteta Sesali Kekalahan Kandang dari Leicester

Arteta tak habis pikir Arsenal kalah dari Leicester, meski sempat mendominasi laga.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih Arsenal Mikel Arteta.
Foto: EPA-EFE/Peter Byrne
Pelatih Arsenal Mikel Arteta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Arsenal menderita kekalahan kandang pertama dari Leicester City sejak 1973 pada laga lanjutan Liga Primer Inggris di Stadion Emirates, Senin (26/10). Gol tunggal Jamie Vardy di menit ke-80 membuat Arsenal kehilangan poin dan membiarkan Leicester naik ke peringkat keempat klasemen sementara.

The Gunners sebetulnya berhasil mencetak gol di awal laga, tetapi hakim garis menganulir gol Alexandre Lacazette tersebut. Bahkan, Arsenal juga mendominasi peguasaan bola dan melepaskan 12 tembakan termasuk peluang emas dari Hector Bellerin di menit ke-68, namun kiper Leicester Kasper Schmeichel berhasil mengatasinya.

"Saya benar-benar kecewa. Kami berhasil menguasai babak pertama dan saya tidak tahu bagaimana gol itu dianulir," kata Arteta dikutip dari BBC, Senin (26/10).

Sebelum Vardy dimainkan, Leicester hampir tidak memberikan ancaman ke gawang Arsenal. Bahkan, the Foxes hanya bisa mencetak satu peluang yang tidak tepat sasaran oleh Harvey Barnes dari luar kotak penalti. Ketika Vardy masuk menggantikan Dennis Praet di menit ke-60, Leicester perlahan mulai bangkit meski sulit.

Vardy pun sebetulnya hanya memiliki 11 sentuhan setelah menggantikan Praet. Tapi ia mampu mencetak gol kemenangan dan hanya digagalkan sedetik oleh kepala Bernd Leno saat ia melesat ke gawang.

Arteta tak habis pikir Arsenal bisa kalah dari Leicester, meski sempat menguasai jalannya pertandingan. Ia merasa banyak sekali peluang yang dibuang begitu saja oleh anak asuhnya. "Permainan seperti itu, saya merasa kami memiliki kontrol total di babak pertama dan membatasi pergerakan mereka. Kami memenangkan setiap bola, menciptakan beberapa peluang, dan mencetak gol," katanya.

Di babak kedua, Leicester bertahan lebih kuat dan menunggu kesempatan yang tepat untuk mengambil peluang. Arteta mengakui permainan the Foxes sangat terorganisasi.

Leicester bertahan lebih dalam, menunggu lawan melakukan kesalahan. Jika lengah, kata Arteta, maka harus menerima konsekuensi kebobolan. Ia pun memuji kinerja para pemain Leicester dan menyebutnya bermain seperti Manchester City.

"Melawan blok ini, melawan tim-tim yang terorganisasi dengan baik, ketika Anda membukanya, Anda harus meletakkan bola di belakang gawang," jelas Arteta.

Kekalahan dari Leicseste itu boleh jadi sangat disesalkan bagi Aesenal. Karena dengan tiga poin yang terbuang saat bermain di kandang, the Gunners kehilangan poin penting untuk melaju ke papan atas klasemen. Seharusnya Arsenal bisa naik ke peringkat keempat jika mampu mengalahkan Leicester. Kini, the Gunners terjerembab di posisi ke-12.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement