Selasa 27 Oct 2020 07:35 WIB

Prancis Desak Negara-Negara Arab Hentikan Seruan Boikot

Dalam beberapa pekan terakhir, Presiden Prancis Emmanuel Macron menyerang Islam.

Prancis Desak Negara-Negara Arab Hentikan Seruan Boikot. Presiden Prancis Emmanuel Macron menyampaikan pidato untuk mempresentasikan strateginya untuk melawan separatisme di Les Mureaux, di luar Paris, 02 Oktober 2020.
Foto: EPA-EFE/LUDOVIC MARIN
Prancis Desak Negara-Negara Arab Hentikan Seruan Boikot. Presiden Prancis Emmanuel Macron menyampaikan pidato untuk mempresentasikan strateginya untuk melawan separatisme di Les Mureaux, di luar Paris, 02 Oktober 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Prancis mendesak negara-negara Arab untuk menghentikan seruan boikot produk Prancis. "Seruan untuk boikot dan serangan terhadap negara kami yang didorong oleh minoritas radikal tidak berdasar dan harus segera dihentikan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Prancis Agnes von der Muhll dalam sebuah pernyataan, Ahad (25/10, dilansir Anadolu Agency, Senin (26/10).

Sebelumnya, sejumlah kelompok perdagangan Arab mengumumkan boikot mereka terhadap produk Prancis sebagai tanggapan atas pernyataan yang menentang Islam dan republikasi karikatur yang menghina Nabi Muhammad.

Baca Juga

Dalam beberapa pekan terakhir, Presiden Prancis Emmanuel Macron menyerang Islam dan komunitas Muslim dengan menuduh warga Muslim bersikap separatis. Macron menggambarkan Islam sebagai agama yang mengalami krisis di seluruh dunia.

Tindakan itu dilakukan tak lama setelah langkah provokatif Charlie Hebdo, majalah sayap kiri Prancis yang terkenal karena menerbitkan karikatur anti-Islam. Bulan lalu, majalah tersebut menerbitkan ulang karikatur yang menghina Islam dan Nabi Muhammad, memicu kemarahan umat Muslim di seluruh dunia.

Karikatur tersebut pertama kali diterbitkan pada 2006 oleh surat kabar Denmark Jyllands Posten, yang memicu gelombang protes.

https://www.aa.com.tr/id/dunia/prancis-desak-negara-negara-arab-hentikan-seruan-boikot/2018961

sumber : Anadolu Agency
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement